Tuesday, October 14, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanSantuni 17 Wali Santri Al-Khoziny, Mensos Gus Ipul: Ini Bukan Akhir, Tapi...

Santuni 17 Wali Santri Al-Khoziny, Mensos Gus Ipul: Ini Bukan Akhir, Tapi Awal untuk Bangkit

Menteri Sosial saat menyampaikan santunan kepada salah satu wali santri di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Jumat (11/10/2025) malam. 

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Suasana haru menyelimuti Gedung PWNU Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025) malam. Doa-doa mengalun dalam “Tahlil Akbar Syuhada Al-Khoziny”, mengenang 17 santri Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang wafat dalam musibah runtuhnya mushalla pada 29 September lalu.

Dalam acara itu, Menteri Sosial (Mensos) H. Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyerahkan santunan kepada para wali santri korban. Didampingi Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir, Pengasuh Pesantren Al-Khoziny KH Abdul Salam Mujib, serta Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Dr. H.A. Jazuli yang mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Gus Ipul memberikan bantuan sosial sebesar Rp 15 juta dan paket sembako kepada masing-masing keluarga korban.

“Alhamdulillah, kita bisa berdoa bersama menghadapi musibah ini. Presiden sejak awal memberi perhatian besar terhadap tragedi Al-Khoziny hingga tahap pemulihan. Saya ditugasi mendampingi keluarga agar terlindungi, mulai dari santunan, jaminan sosial, hingga pemberdayaan ekonomi,” ujar Gus Ipul dalam sambutannya.

Santunan tahap pertama ini diberikan kepada wali santri asal Surabaya, sementara penyaluran berikutnya akan dilakukan ke Madura dan Sidoarjo yang menjadi daerah asal sebagian besar korban, serta ke wilayah lain seperti Jateng, Jabar, hingga luar Jawa.

Acara yang diawali dengan Khotmil Qur’an, pembacaan Surah Yasin, dan Tahlil Akbar itu berlangsung khidmat. Di tengah suasana duka, Gus Ipul juga menceritakan pertemuannya dengan dua santri yang selamat dari musibah, Syehlendra Haical Aditya dan Syaifur Rosi Abdillah, yang kini dirawat di RS Sidoarjo setelah kaki mereka diamputasi.

“Sebagai santri, saya hanya bisa menyemangati agar mereka sabar, ikhlas, dan kuat menerima ujian ini. Santri selalu diajarkan untuk melihat musibah sebagai nasihat, bukan hukuman,” ucapnya lirih.

Dalam penjelasannya, Gus Ipul memaparkan tiga fase penting penanganan bencana: evakuasi, masa darurat, dan rehabilitasi.
Pada tahap pemulihan, kata dia, pemerintah dan NU akan berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Jatim untuk mengaudit kelayakan bangunan pesantren, agar tragedi serupa tak terulang.

“Pesantren umumnya tumbuh mandiri, dibangun bertahap sesuai kemampuan. Karena itu, perlu sinergi agar keamanan bangunan bisa dipastikan sejak awal,” jelasnya.

Selain santunan, Kementerian Sosial juga melakukan asesmen individu terhadap setiap keluarga korban untuk mengetahui kebutuhan spesifik mereka.

“Ada keluarga yang ingin buka warung atau toko. Nanti kita latih dulu, baru kita bantu modalnya,” tutur Gus Ipul.

Bagi korban yang mengalami disabilitas, Kemensos bekerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas memberikan alat bantu sesuai kebutuhan, seperti kaki dan tangan palsu, kursi roda, hingga tongkat.

Namun, lebih dari sekadar bantuan fisik, Gus Ipul menekankan pentingnya pemulihan semangat para santri.
“Yang terpenting adalah bagaimana membuat santri-santri kita bangkit lagi. Ini bukan akhir dari segalanya, tapi awal dari kebangkitan mereka,” tegasnya.

Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Abdul Matin Djawahir, turut memberikan tausiah yang menenangkan hati.

“InsyaAllah, para santri Al-Khoziny yang wafat adalah syuhada. Mereka senang di sisi Allah. Musibah ini menjadi nasihat bagi kita semua agar lebih siap menerima ujian,” ujarnya.

Di akhir acara, gema doa kembali menggema. Di antara isak tangis para wali santri, terselip harapan agar musibah ini menjadi pelajaran berharga bahwa di balik kehilangan, selalu ada kekuatan untuk bangkit dan menata kembali masa depan. (*)

Kontributor: Edy

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular