
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Dalam semangat khidmah dan kepedulian terhadap umat, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, menggelar kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis bagi warga. Kegiatan ini terlaksana berkat sinergi antara Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PCNU Surabaya, Tim Medis Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, serta dukungan penuh dari Lazisnu dan LKNU MWCNU Semampir.
Bertempat di Aula lantai 1 Gedung MWCNU Semampir, Minggu (18/5/2025) pagi, lebih dari 100 pasien—mayoritas lansia—mendapat layanan kesehatan gratis. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gus Miftah, Wakil Sekretaris PCNU Kota Surabaya.
“Semua itu penting. Tapi yang lebih penting adalah kesehatan. Dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat,” ujar Gus Miftah. “Kalau jiwa dan raga sehat, maka semua aktivitas akan lancar dan sukses. Harapan dan cita-cita umat, insya Allah, bisa diwujudkan dengan lebih mudah,” imbuhnya.
Tak hanya sekadar kegiatan medis, acara ini juga menjadi ruang dakwah kesehatan yang menjangkau masyarakat bawah, sejalan dengan spirit nahdliyin dalam merawat umat.
Ketua LKNU PCNU Surabaya, dr. Achmad Fahmi, turut menyampaikan pentingnya kesiapan kesehatan masyarakat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia menekankan, “Rakyat Indonesia harus siap mendukung program-program strategis kesehatan yang digagas Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto. Kesehatan adalah fondasi dari kebangkitan bangsa.”
Senada dengan itu, Ketua MWCNU Semampir, Suhartono Rifai, SH, menegaskan bahwa peran Nahdlatul Ulama tidak hanya dalam bidang agama dan pendidikan, tapi juga di bidang sosial dan kesehatan.
“NU terus mendorong pemberdayaan di sektor kesehatan, kemaslahatan umat, ketahanan keluarga, dan pendampingan masyarakat yang terpinggirkan (mustadl’afin),” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak pemerintah, khususnya pemerintah daerah, untuk menjalin kemitraan lebih erat dengan NU.
“Kami siap bergandengan tangan dengan pemerintah dalam memberikan layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan, baik dalam bentuk bakti sosial maupun program-program lainnya, selama untuk kemaslahatan umat,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, NU membuktikan diri bukan hanya sebagai penjaga akidah dan tradisi, tetapi juga pelayan umat dalam arti yang luas—dari bilik pesantren hingga ruang perawatan. Karena bagi NU, menjaga kesehatan adalah bagian dari menjaga martabat manusia. (*)
Editor: Abdel Rafi