Saturday, April 20, 2024
HomeHiburanMasyaAllah, Cara Unik Pengamen Jalanan Ini Bikin Omset Hariannya Hampir Sejuta Per...

MasyaAllah, Cara Unik Pengamen Jalanan Ini Bikin Omset Hariannya Hampir Sejuta Per Hari

Duo pengamen Surabaya, Upik dan Qadir ketika ditemui di Jalan Klampis Ngasem VIII, Sukolilo, Surabaya. Berbekal peralatan dan sholawatan, mereka bisa meraup berkah omset harian yang luar biasa. (foto: rafel/CAKRAWARTA)

SURABAYA – Pagi hari di daerah perkampungan kota identik dengan suara lalu lalang kendaraan untuk berangkat kerja, namun Selasa (23/5/2023) pagi tadi terlihat berbeda. Terdengar tembang Lir-Ilir karya salah satu Walisongo yakni Sunan Kalijaga dari sound system khas kondangan yang terdengar di sekitaran Jl Klampis Ngasem VIII, Kecamatan Sukolilo.

Setelah ditelisik, nampak dua “seniman jalanan” atau pengamen, yang satu bernyanyi sambil memetik gitar, yang satu keliling rumah-rumah dan menjadi backing vocal.

Upik dan Qodir namanya. Mengamen sudah menjadi bagian hidup keduanya sejak kecil.

Asline mulai alit pun ngamen (sebenarnya sejak kecil sudah mengamen), Mas,” ucap Upik pada kami yang menemuinya di pagi itu.

Sebelum mengamen berdua dengan konsep akustik dan berbekal peralatan mumpuni seperti mic, gitar, dan sound system, keduanya mengaku pernah mengamen dengan peralatan angklung.

“Dulu kan sempat angklungan. Tapi angklungan terlalu banyak personil (6 orang, red). Jadi nggak jalan karena kurang komitmen, punya pikiran sendiri-sendiri.” lanjut Upik.

Upik dan Qodir mulai keliling sejak jam 8 pagi hingga 11, lanjut lagi sore. “Kan jam 12 orang Sholat (Dzuhur, red) mas. Lanjut lagi abis Asar.” ungkap Upik.

Aksi Duo Pengamen Jalanan, Upik dan Qadir di Jalan Klampis Ngasem VIII, Surabaya, Selasa (23/5/2023) pagi. (foto: rafel/CAKRAWARTA)

Lalu terkait pilihan lagunya sendiri, Upik mengaku lebih menyukai sholawat. ”Kalau aku sendiri lebih suka (sholawat, red), tapi kita juga mengimbangi menyesuaikan orang request juga, mas.” tandas Upik.

Ketika ditanya apakah ada dampak dari penggunaan alat musik yang sekarang mereka pakai dengan penghasilan mengamennya, Upik menjawab ada.

Sak niki (sekarang) terkadang butuh kreativitas… Orang-orang kampung dan tempat makan juga tanggapannya positif. Karena kreatif, bondho (pakai modal), ngga asal-asalan.” ujar Upik dengan yakin.

Terakhir, ketika ditanya bagaimana penghasilannya dari mengamen Upik menjawab tidak tentu.

”Namanya ngamen, kita ngga bisa narget. Tapi kalau lagi rejeki, pagi bisa 500 (ribu,red), kalau ada yang nanggap. Sehari bisa 900 (ribu, red) kalau ramai.” syukur Upik sekaligus mengakhiri keterangannya.

(rafel/bus)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular