Thursday, July 10, 2025
spot_img
HomeGagasanKolomMagnet Ilmu (Seri 3): Rezeki yang Luas, Bukan Sekadar Banyak

Magnet Ilmu (Seri 3): Rezeki yang Luas, Bukan Sekadar Banyak

Tulisan ini adalah bagian ketiga dari rangkaian refleksi tentang tiga doa utama dalam air zam zam: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesehatan dari segala penyakit. Setelah kita menelaah bagaimana ilmu menjadi magnet pertama yang membuka jalan keberkahan, kali ini kita mendalami bagaimana rezeki yang luas menjadi bentuk keberlanjutan dari ilmu yang diamalkan.

Rezeki itu bukan semata soal angka, saldo, atau nominal. Sebab banyak orang bergaji besar tapi hidupnya sempit, penuh kecemasan, tak bisa berbagi, bahkan tak bisa menikmati.

Sebaliknya, ada yang penghasilannya sederhana, tapi hidupnya lapang. Rumahnya teduh, hatinya tenang, dan tangannya ringan memberi. Di sinilah kita belajar bahwa rezeki yang luas bukan berarti banyak, tapi terasa cukup, berkah, dan membawa manfaat.

Rezeki dan Prinsip Aliran

Rezeki yang luas itu seperti air zamzam. Ia mengalir terus, meskipun sumbernya tidak kasat mata. Ia tak pernah stagnan, karena sifat air adalah menghidupkan, bukan menumpuk.

Begitu pula rezeki: semakin ia mengalir ke orang lain, semakin ia kembali kepada kita dalam bentuk yang tak disangka-sangka.

Rezeki yang tertahan karena takut kekurangan, justru sering menjadi sempit. Tapi rezeki yang dialirkan karena iman, akan terbuka seperti bendungan yang dilepas atas izin langit.

Ilmu Melahirkan Rezeki

Ilmu yang bermanfaat akan melahirkan rezeki. Orang yang bisa menyelesaikan masalah, akan dicari. Orang yang bisa memecahkan persoalan, akan dibayar. Orang yang bisa memberi solusi, akan dimuliakan.

Ilmu menjadikan seseorang memiliki nilai tambah. Dan nilai tambah adalah magnet rezeki.

Maka jika ingin rezekimu bertambah, tambahkan dulu manfaatmu.

Rezeki dalam Banyak Bentuk

Jangan batasi rezeki hanya dalam bentuk uang. Rezeki bisa berupa waktu yang berkah, teman yang tulus, keluarga yang mendukung, hingga ide yang mempermudah pekerjaan. Bahkan kesabaran yang hadir saat sulit pun adalah rezeki.

Dan semua itu tidak datang secara acak. Ia datang karena Allah melihat kita siap untuk menerimanya, baik secara lahir maupun batin.

Haji dan Rezeki

Dalam perjalanan haji, kita melihat bahwa rezeki bisa muncul dari arah yang tak terduga:
• Dari teman sekamar yang ringan tangan
• Dari petugas yang tulus membantu
• Dari doa yang terucap dalam tangis
• Bahkan dari rasa cukup walau hanya dengan kurma dan air

Kadang bukan jumlahnya yang berubah, tapi hati kita yang diluaskan.

Mintalah rezeki yang luas, bukan hanya yang banyak.
Rezeki yang membuat kita bersyukur, bukan lalai.
Rezeki yang menguatkan niat baik, bukan yang mengundang rakus.
Rezeki yang bisa dibagikan, bukan hanya disimpan.

Karena di situlah rahasianya. Semakin kita siap berbagi, semakin Allah percayakan lebih.

 

FIRMAN ARIFIN

Dosen PENS dan Jamaah Haji 2025 Kloter 92 KBIH Nurul Hayat

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular