
Surabaya, – Para pakar dan profesional terkemuka dari berbagai negara berkumpul di Sydney mengikuti “Sydney Summer School in Pathogen Genomics and Global Health” yang berlangsung di University of Sydney, Australia pada 10-14 February 2025. Salah satu yang mengikuti adalah dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Laura Navika Yamani.
Menurut Laura -sapaan karibnya-, acara yang berlangsung selama sepekan tersebut, didedikasikan untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang kesehatan global Dan dilaksanakan di dua titik yaitu Sydney Westmead Hospital dan University of Sydney.
“Program ini mempertemukan peserta dari Indonesia, Australia, Filipina, dan berbagai negara lainnya, guna mendorong kolaborasi internasional dalam mengatasi tantangan kesehatan global,” ujarnya pada media ini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (23/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, lanjut Laura, para pengajar dan ahli dari Center for Infectious Disease and Microbiology, University of Sydney, berbagi wawasan mengenai isu-isu kesehatan kritis, termasuk penyakit menular, strategi kesehatan masyarakat, dan inovasi penelitian medis.
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan itu menjadi platform untuk pertukaran pengetahuan dan pengembangan profesional, menawarkan diskusi mendalam, lokakarya, dan studi kasus yang bertujuan untuk meningkatkan respons global terhadap penyakit menular dan ancaman kesehatan yang muncul.

Penyelenggara, lanjut Laura, menekankan pentingnya acara tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem kesehatan di seluruh dunia.
“Pertukaran pengetahuan antara para pakar dan peserta dari berbagai latar belakang sangat penting dalam mengatasi tantangan kesehatan global khususnya penyakit menular ke depannya,” tegas alumnus Kobe University, Jepang itu.
Dengan kehadiran para profesional kesehatan dan peneliti dari berbagai negara, Laura meyakini bahwa Summer School yang diikutinya ini, dapat menjadi upaya penting dan strategis dalam membentuk inisiatif dan sinergi serta kolaborasi dalam upaya menuju kesehatan global dan kemajuan-kemajuan medis di masa mendatang.
“Tentu selain pertukaran ide, gagasan dan peluang kerjasama riset, kegiatan ini menjadi momen penting memperkuat international network dalam upaya-upaya kolaboratif menuju kesehatan global yang lebih baik dan maju ke depannya,” pungkas wanita yang juga merupakan peneliti RC-GERID ITD Unair itu.
(tommy/rafel)