Saturday, June 14, 2025
spot_img
HomePolitikaGREAT Institute Resmi Diluncurkan: Mesin Pemikir Pendobrak Status Quo, Dukung Ideologi Progresif-Revolusioner...

GREAT Institute Resmi Diluncurkan: Mesin Pemikir Pendobrak Status Quo, Dukung Ideologi Progresif-Revolusioner Prabowo

Dr. Syahganda Nainggolan, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute. (foto: Ahmad Toha)

JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Sebuah laboratorium ide besar resmi hadir di tengah hingar-bingar politik nasional. GREAT Institute atau  Global Research on Economics, Advance Technology and Politics, diluncurkan hari ini, Selasa (3/6/2025) di Jakarta Selatan, membawa misi tak main-main: mendobrak kebekuan intelektual, memperluas ruang nalar kebangsaan, dan menyokong ideologi progresif-revolusioner Presiden Prabowo Subianto.

Didirikan oleh intelektual kawakan Dr. Syahganda Nainggolan (Ketua Dewan Direktur), bersama sejumlah tokoh nasional seperti Moh Jumhur Hidayat (Ketua Dewan Pembina), lembaga ini digadang sebagai “mitra strategis pemikiran” bagi arah baru pemerintahan Prabowo yang mulai menampakkan keberaniannya melawan arus neoliberalisme mapan.

“Kami tidak dibentuk untuk jadi pelengkap wacana. GREAT hadir sebagai mesin pemikir progresif, berbasis data, refleksi, dan cita-cita asli para pendiri bangsa,” ujar Syahganda dalam pidato peluncurannya.

Ia menegaskan, GREAT Institute tak ingin jadi menara gading yang hanya sibuk merumuskan ide di ruang tertutup, tetapi akan turun tangan menyuplai gagasan bernyali, melawan banalitas kebijakan yang selama ini berpihak pada elit ekonomi.

Dalam konteks pemerintahan baru yang digerakkan visi besar Prabowo Subianto, GREAT memosisikan diri sebagai wadah yang berani, independen, dan tak bisa dibeli.

“Kami terbuka berdialog dengan siapa pun, tapi tidak akan jadi alat kekuasaan. Kami berdiri untuk memperkaya opsi kebijakan berbasis keberpihakan pada rakyat,” tegas Syahganda. “Ruang nalar tak boleh disempitkan oleh kepentingan oligarki.” tambahnya.

Peluncuran GREAT tak hanya ditandai dengan seremoni, tetapi juga dimulai dengan gebrakan: kuliah umum bertajuk GREAT Lecture menghadirkan sejarawan Australia Dr. Greg Poulgrain, pengkritik ketimpangan global, serta Utkarsh Saxena, PhD, ahli AI dalam hukum pidana dari Oxford, yang bicara tentang sistem peradilan berbasis teknologi tinggi dan keadilan sosial.

GREAT juga telah membedah secara mendalam arah baru kebijakan ekonomi Prabowo atau Prabowonomics, dalam forum bersama para ekonom seperti Hatta Rajasa, Anthony Budiawan, Tito Sulistiyo, Prof Dr Dian Masyita, dan Dr Perdana Wahyu Santosa.

Desk Tematik dan Diplomasi Intelektual

Tak berhenti pada diskusi, GREAT telah membentuk desk-desks strategis yang akan menggarap tema besar: ekonomi kerakyatan, energi dan ketahanan pangan, transformasi digital, hingga geopolitik dan diplomasi. Setiap desk dihuni peneliti lintas generasi, siap memproduksi naskah kebijakan, riset mendalam, dan membuka ruang partisipasi publik lewat forum-forum tematik yang aktif dan kritis.

GREAT juga sedang menjalin kemitraan dengan universitas dan lembaga riset dalam dan luar negeri, demi memperkuat basis data, metodologi riset, dan jejaring pemikiran yang mampu menyokong kerja-kerja kebangsaan.

Bagi Syahganda, kelahiran GREAT adalah antitesis dari rezim retorika yang selama ini mendominasi wacana publik. Ia menegaskan, bangsa ini tidak butuh lebih banyak slogan, tetapi lebih banyak pikiran yang tenang dan tajam.

“Kami ingin agar kebijakan publik tidak lagi ditulis oleh tangan-tangan yang hanya mewakili kepentingan segelintir orang kaya, tetapi dirancang dalam terang nalar publik,” ujarnya.

“GREAT ingin jadi ruang rujukan nasional, tempat orang datang untuk berpikir, menguji ide, dan membangun Indonesia dengan kejujuran, keberanian, dan keberpihakan pada rakyat.” imbuhnya.

GREAT Institute telah lahir. Sebuah sinyal keras: ruang nalar dan keberanian berpikir belum mati. Kini, waktunya menggugat kebijakan dengan gagasan, melawan status quo dengan visi, dan memperjuangkan masa depan lewat pemikiran yang tak tunduk pada kekuasaan.(*)

Kontributor: Ahmad Toha A

Editor: Tommy dan Rafel

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular