Friday, April 26, 2024
HomePendidikanDuta Besar Perancis untuk Indonesia Beri Penghargaan Medali Berpangkat Ksatria Kepada Gubes...

Duta Besar Perancis untuk Indonesia Beri Penghargaan Medali Berpangkat Ksatria Kepada Gubes FKH Unair

Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard saat memberikan penghargaan kepada Guru Besar  FKH Unair Prof. Dr. I Komang Wiarsa Sardjana, drh., pada Rabu (24/3/2021) malam di Jayanata Building, Tegalsari, Kota Surabaya. (foto: dokumentasi unair)

SURABAYA – Sebuah penghargaan berupa medali Agrikultur Merit dengan pangkat Chevalier (Ksatria) diberikan oleh Duta Besar Perancis untuk Indonesia kepada Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Prof. Dr. I Komang Wiarsa Sardjana drh. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi Prof. Komang dalam menjalin hubungan kemitraan antara Indonesia dengan Perancis.

Menurut informasi yang redaksi dapatkan, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard memberikan langsung penghargaan tersebut di Jayanata Building, Tegalsari, Kota Surabaya, pada Rabu (24/3/2021) malam.

Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard mengatakan, penghargaan tersebut diberikan sesuai dengan bidang profesi dan berbagai aktivitas kerja sama yang telah dibangun dengan baik oleh Prof. Komang. Aktivitas kerja sama tersebut melibatkan institusi Unair, Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Indonesia, dibidang sains dan teknologi antara Perancis dan Indonesia.

“Pada hari ini saya sangat senang dan bangga atas nama Republik Perancis, menghormati karir dan komitmen teguh Prof. Komang dalam melayani dunia Frankofoni, persahabatan antara Perancis dan Indonesia, serta lebih luas lagi dalam melayani kemajuan di bidang ilmiah,” ucap Olivier dalam keterangan tertulis yang didapatkan dari pihak Unair Surabaya, Kamis (25/3/2021) malam.

Dubes mengatakan, sejak puluhan tahun Prof. Komang terlibat secara sistematis dengan Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur dalam hubungan kemitraan dengan Perancis, baik di tingkat ilmiah, budaya, maupun ekonomi, sebagai orang berbahasa Perancis yang ahli dalam kebijakan publik.

Sebagai contoh, Prof. Komang berpartisipasi dalam seminar dan pelatihan tentang kebijakan transportasi umum di Universitas Bourgogne tahun 2008, pengolahan limbah padat di Chambery tahun 2010, manajemen rantai produk susu di Nantes tahun 2011.

Prof. Komang juga mewakili Kota Surabaya pada Simposium Inovasi Maritim Internasional Kedua di Brest tahun 2014. Prof. Komang mengambil bagian dalam misi keahlian, seperti saat bertemu dengan pengelola Taman Vulcania di Auvergne dengan tujuan mengembangkan ekowisata dan vulkanologi proyek di Jawa Timur.

Perintis Program Spesialis Kedokteran Hewan Pertama

Yang terbaru, saat ini Prof Komang merintis Program Pendidikan Dokter Hewan Spesialis di Unair bekerja sama dengan Oniris, sebuah lembaga perguruan tinggi di Perancis yang melatih ahli bedah hewan. Program itu menawarkan spesialisasi bidang bedah, reproduksi, dan penyakit dalam bidang kedokteran hewan.

“Yang on progress adalah Program Pendidikan Dokter Hewan Spesialis yang pertama di indonesia, dimana akan bekerja sama dengan Oniris Nantes. Sudah ditandatangani oleh Rektor Unair dan Direktur Oniris di KBRI Paris,” ucap Prof. Komang.

“Januari tahun 2020 lalu kami sudah menyusun silabus untuk program pendidikan spesialis. Namun mendadak Covid-19. Semoga apa yang sudah saya rintis bisa terwujud,” tambah Prof Komang.

Prof. Komang menyelesaikan studi S2 (DEA) di bidang Physiologie Animale Appliquee pada tahun 1982 dan program doktor dengan menempuh Doctorat de Troicieme Cycle (S3) diselesaikan tahun 1985 dr Universite de Rennes I.

Sejak tahun 2000-an, ia menerbitkan tak kurang dari 30 artikel ilmiah di jurnal terakreditasi Kementerian Riset dan Pendiduikan Tinggi di Indonesia. Ia juga berpartisipasi pada sekitar 20 proyek penelitian eksperimen sejak tahun 90an yang telah dipresentasikan di jurnal dan konferensi ilmiah. Sebanyak 6 buku referensi dalam bidang kedokteran hewan pernah ditulisanya.

Atas karya-karyanya itu, Prof Komang mendapat penghargaan Program Riset Unggulan Terpadu dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1992 selama 3 tahun memberikan hasil karya riset untuk tes kebuntingan dini pada sapi dengan menggunakan Progesterone paper strip.

Selain memberikan penghargaan kepada Prof Komang, Duta Besar Perancis juga memberikan penghargaan kepada Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro, M.Eng. dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Penghargaan tersebut turut dihadiri Wakil Rektor UNAIR Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih M.Si, serta Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PBPDHI) Dr. Drh. M Munawaroh MM.

Sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Unair terus mendukung SDM-nya yang mempunyai reputasi global dan menorehkan prestasi membanggakan bagi kampus.

(rilis/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular