Saturday, June 14, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahDanrem Untoro: Bersatu dalam Bhinneka, Menuju Indonesia Emas

Danrem Untoro: Bersatu dalam Bhinneka, Menuju Indonesia Emas

Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto saat menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-Alun Kota Blitar, Senin (2/6/2025). (foto: Arwang)

BLITAR, CAKRAWARTA.com – Di tengah semarak peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipusatkan di Alun-Alun Kota Blitar, tempat bersemayamnya sang Proklamator Bung Karno, satu suara lantang menggemakan semangat kebangsaan: Indonesia besar karena keberagaman, bukan meskipun keberagaman.

Adalah Komandan Korem (Danrem) 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, yang menyampaikan pesan penuh makna kepada segenap masyarakat. Di hadapan para peserta upacara dan tamu undangan, ia menegaskan bahwa perbedaan bukanlah ancaman, melainkan rahmat yang harus dirawat dan dijaga.

“Perbedaan dan keberagaman bangsa Indonesia hendaknya dijadikan kekuatan, bukan pemecah belah. Kekuatan yang menyatukan dan menjadi pembeda kita dari bangsa lain,” ujarnya dengan tegas, penuh keyakinan.

Kolonel Untoro bukan sekadar berbicara sebagai perwira tinggi TNI. Ia berbicara sebagai anak bangsa yang lahir dan besar dalam pelukan Ibu Pertiwi, yang melihat sendiri betapa kekuatan Indonesia justru tumbuh dari akar-akar perbedaan: suku, agama, bahasa, adat, dan budaya.

Nilai-nilai itu, tegasnya, adalah bagian tak terpisahkan dari roh Pancasila, terutama sila ketiga: Persatuan Indonesia. Di tengah terpaan globalisasi dan godaan disinformasi, semangat persatuan adalah pondasi kokoh untuk menggapai cita-cita besar Indonesia 100 tahun merdeka.

“Indonesia Emas 2045 bukanlah impian kosong. Ia adalah tujuan nyata. Tapi untuk mencapainya, kita harus bersatu. Kita harus menegakkan kepala, membuka hati, dan merapatkan barisan sebagai satu bangsa yang besar,” tegas Untoro dengan suara bergetar.

Ia mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk tidak terjebak dalam polarisasi dan kebencian. Toleransi, gotong royong, dan cinta tanah air harus menjadi nafas dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita jaga tutur kata kita di dunia digital. Mari kita rawat empati dalam keseharian. Jangan ikut menyebarkan provokasi atau kebencian. Jadilah penjaga harmoni bangsa, bukan perusaknya,” pesannya, lirih namun menggugah.

Dalam penutupnya, Pamen TNI lulusan Akmil 1998 ini menyerukan agar nilai-nilai luhur Pancasila terus dijadikan pedoman hidup, bukan sekadar hafalan upacara.

“Pancasila bukan sekadar dasar negara, tapi juga nurani kita. Selama nilai itu hidup dalam tindakan kita, maka Indonesia akan terus melangkah maju -dengan kepala tegak, hati bersih, dan cita-cita yang menyala,” pungkasnya.

Dari tanah para pendiri bangsa, Blitar kembali menyuarakan harapan: bahwa Indonesia akan tetap jaya, karena rakyatnya memilih untuk bersatu dalam Bhinneka, menuju cahaya Indonesia Emas.

(Arwang/Rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular