
LANNY JAYA, CAKRAWARTA.com – Di Distrik Malagai, Kabupaten Lanny Jaya, tanah-tanah tidur yang dulu terabaikan kini kembali bernyawa. Di balik hamparan perbukitan Papua Pegunungan itu, semangat baru lahir dimana pemuda dan prajurit TNI bahu-membahu menanam harapan lewat kemandirian pangan.
Erem Weya dan Danilo Weya, dua pemuda lokal, menjadi motor penggerak kebangkitan ini. Mereka mengajak masyarakat tak lagi berpangku tangan, melainkan mengolah tanah untuk masa depan. “Kitorang ingin buktikan bahwa pemuda juga bisa bawa perubahan besar. Bukan hanya omong, tapi kerja nyata di tanah sendiri,” tegas Erem sambil menunjuk lahan kangkung yang baru saja ditanami, Jumat (29/8/2025).
Semangat itu langsung disambut prajurit Badak Hitam, sebutan Yonif 511/DY yang kini bertugas di Malagai. Tak hanya menjaga keamanan wilayah, mereka juga terjun langsung ke kebun. Para prajurit mengayunkan cangkul, membuka lahan, hingga berbagi pengetahuan bercocok tanam bersama warga.
“Selain menjaga kedaulatan dan keamanan NKRI, kami prajurit Badak Hitam juga aktif mengajak warga mengolah lahan tidur. Kami menanami sayur-sayuran agar ada hasil nyata yang bisa dirasakan masyarakat,” ungkap Dansatgas Yonif 511/DY, Mayor Inf Amar Supratman.
Menurutnya, pangan adalah benteng pertahanan bangsa. Jika masyarakat kuat dan mandiri, maka stabilitas wilayah akan lebih kokoh. “Semua ini demi terwujudnya kemandirian pangan dan ekonomi warga Malagai,” tambahnya.
Kini, Malagai menjadi bukti bahwa pertahanan tak melulu soal senjata. Di sana, TNI dan pemuda Papua menanam harapan di ladang-ladang yang dulu sepi. Tanah berbicara lewat panen, dan gotong royong menjelma menjadi senjata baru, kemandirian pangan. (*)
Kontributor: Arwang
Editor: Abdel Rafi



