Friday, June 13, 2025
spot_img
HomePendidikanAntusiasme Santri Darussalamah Krian Ikuti Talkshow Jurnalistik

Antusiasme Santri Darussalamah Krian Ikuti Talkshow Jurnalistik

News Editor Tribun Jatim, Januar Adi Sagita (kanan) saat mengisi materi jurnalisme dalam Talkshow Jurnalistik yang diselenggarakan Pondok Pesantren Darussalamah, Krian, Kabupaten Sidoarjo , Minggu (25/6/2023). (foto: anjaya/CAKRAWARTA)

SIDOARJO – Pondok Pesantren Darussalamah Krian menyelenggarakan Talkshow Jurnalistik dengan mengusung tema membudayakan iklim jurnalistik di pesantren, pada Minggu (25/6/2023).

Dalam talkshow itu hadir News Editor Tribun Jatim, Januar Adi Sagita bersama pembina ekskul Umu Sholikha.

Para peserta yang hadir fokus mendengarkan pemaparan dari para narasumber, terlihat ada yang benar-benar menyimak sampai mencatat materi di buku.

Januar membagikan materi mengenai jurnalisme terkini dan pengalaman pribadi selama menjadi jurnalis. Ia membagikan berbagai materi dasar mengenai etika jurnalistik, teknik mencari berita, dan kode etik jurnalistik.

“Jika ada orang mengatakan hari ini hujan. Maka seorang wartawan akan keluar rumah, melihat sendiri. Tujuannya berita yang didapatkan harus sesuai dengan fakta,”ujar Januar.

Januar memaparkan, dalam menulis berita terdapat kriteria penilaian agar suatu peristiwa layak diberitakan.

Para santri nampak antusias mengikuti Talkshow Jurnalistik di Pondok Pesantren Darussalamah, Krian, Kabupaten Sidoarjo , Minggu (25/6/2023). (foto: anjaya/CAKRAWARTA)

“Setidaknya ada sepuluh nilai berita yang menjadi acuan agar layak ditampilkan yakni magnitude (pengaruh), signifikan, aktual, kedekatan, prominence (ketokohan), dampak, konflik, sisi kemanusiaan, dan unik,” tambah mantan wartawan Radar Surabaya itu.

Para santri yang hadir juga diberikan sesi tanya jawab kepada para narasumber, dengan rasa penasaran yang tinggi, santri banyak mengacungkan telunjuknya bertanya mengenai berbagai hal tentang jurnalistik.

Sementara itu dalam sambutannya, perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Darussalamah, Agus Mohammad mengatakan bahwa santri harus memiliki ketrampilan menulis agar jangkauan dakwahnya makin meluas.

“Selain menguasai kitab kuning, seorang santri harus paham konteks, agar mampu menggunakan serta menyebarkan ilmunya secara tepat. Diantara bekalnya adalah ilmu jurnalistik,” ungkap Mohammad.

Sebagai informasi, kegiatan talkshow tersebut dihadiri sekitar 100 peserta yang memenuhi aula pertemuan. Rencananya, Ponpes Darussalamah akan rutin mengadakan acara semacam ini untuk meningkatkan wawasan santri.

Pada akhir acara, peserta diberikan post test untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi jurnalistik.

(anjay/rafel)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular