
SURABAYA — Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya menegaskan identitas keilmuannya dengan mengusung spirit Indonesian Sufism dalam kegiatan Campus Expo yang digelar di lingkungan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Ulya Al Fithrah, Surabaya, Selasa (23/12/2025). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus, tetapi juga ruang dialog antara tradisi pesantren, tasawuf, dan pendidikan tinggi Islam kontemporer.
Berbeda dengan pameran kampus pada umumnya, Campus Expo IAF dirancang sebagai media edukatif yang menanamkan nilai-nilai sufisme khas Indonesia yang moderat, kontekstual, dan berakar pada tradisi keislaman Nusantara. Tagline Indonesian Sufism dipilih untuk menegaskan arah akademik IAF yang menempatkan tasawuf tidak semata sebagai praktik spiritual, melainkan sebagai basis etika, keilmuan, dan pembentukan peradaban.
Rektor IAF Surabaya, Ustadz Dr. H. Rosidi, M.Fil.I., mengatakan bahwa sufisme di Indonesia memiliki karakter yang khas karena tumbuh berdampingan dengan budaya lokal, tradisi pesantren, serta nilai kebangsaan. “Tasawuf di Indonesia berkembang secara inklusif dan membumi. Inilah yang ingin kami perkenalkan kepada para santri PDF Ulya, bahwa melanjutkan studi ke perguruan tinggi tidak harus tercerabut dari akar spiritual,” ujarnya.
Campus Expo ini menyasar santri PDF Ulya Al Fithrah sebagai bagian dari penguatan literasi pendidikan tinggi berbasis pesantren. Para peserta diperkenalkan dengan berbagai program studi di IAF, terutama yang berkaitan dengan kajian tasawuf, studi Islam, serta ilmu sosial dan humaniora yang terintegrasi dengan nilai-nilai sufistik.
Dalam sesi diskusi dan presentasi, panitia menyoroti relevansi sufisme Indonesia dalam merespons tantangan zaman, seperti krisis moral, degradasi spiritual, serta munculnya paham keagamaan yang ekstrem. Tasawuf diposisikan sebagai jalan tengah yang mampu membentuk insan akademik yang kritis secara intelektual sekaligus matang secara spiritual.
Kepala PDF Ulya Al Fithrah, Ustadz Nashiruddin, M.M., menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurut dia, Campus Expo IAF menjadi jembatan penting antara dunia pesantren dan pendidikan tinggi. “Santri perlu mendapatkan gambaran bahwa studi lanjut ke perguruan tinggi tidak berarti meninggalkan nilai kepesantrenan. Di IAF, nilai-nilai itu justru dikembangkan secara akademik dan sistematis,” katanya dalam keterangannya pada media ini, Rabu (24/12/2025) dini hari.

Melalui pendekatan Campus Expo Goes to Pesantren, IAF Surabaya memperkenalkan model pendidikan tinggi Islam yang berakar pada tradisi, tetapi tetap terbuka terhadap dinamika global. Spirit Indonesian Sufism diharapkan dapat melahirkan generasi intelektual Muslim yang unggul secara akademik, memiliki kepekaan sosial, dan kedalaman spiritual.
Ke depan, IAF Surabaya berkomitmen menjadikan Indonesian Sufism sebagai salah satu ciri keilmuan kampus, sekaligus kontribusi dalam merawat Islam yang damai dan inklusif di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.(*)
Kontributor: Tsanin Zuhairy
Editor: Abdel Rafi



