Wednesday, December 17, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahPWNU Jawa Timur Tegaskan Sikap Netral di Tengah Polemik PBNU

PWNU Jawa Timur Tegaskan Sikap Netral di Tengah Polemik PBNU

Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH. Anwar Manshur (tengah) dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudzh (kanan) saat memimpin Rapat Harian Syuriah-Tanfidziyah di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (16/12/2025). (foto: PWNU Jatim for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menegaskan tidak memihak pihak mana pun dalam polemik struktural yang terjadi di tingkat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sikap tersebut diambil untuk menjaga persatuan organisasi dan mencegah perpecahan di tubuh NU.

Penegasan itu disampaikan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudzh dan Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Abdul Matin Djawahir dalam Rapat Harian Syuriah-Tanfidziyah di Kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, hari ini, Selasa (16/12/2025).

“Dalam silaturahmi ke cabang-cabang, ada pengurus yang bertanya PWNU Jawa Timur mendukung siapa. Saya tegaskan, PWNU Jawa Timur mendukung NU,” kata Abdul Hakim Mahfudzh yang akrab disapa Gus Kikin.

Menurut dia, mendukung NU berarti tidak berpihak pada kubu tertentu dalam polemik. Pemihakan justru berpotensi memicu perpecahan, sementara NU dibangun atas semangat persatuan.

Dalam rapat harian yang juga dihadiri Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH. Anwar Manshur tersebut, Gus Kikin menekankan bahwa perhatian PWNU Jawa Timur saat ini diarahkan pada pembinaan struktur di tingkat bawah, terutama pengurus cabang (PCNU) dan majelis wakil cabang (MWC).

“Kami tidak fokus pada polemik. Sejak 19 November 2025 hingga Februari 2026, kami melakukan silaturahmi ke cabang-cabang. Di atas mungkin ramai, tetapi di bawah harus tetap segar,” ujarnya.

Hingga kini, silaturahmi tersebut telah menjangkau 24 PCNU dan akan dilanjutkan ke 18 cabang lainnya. Selain itu, PWNU Jawa Timur juga menyikapi rencana peringatan Satu Abad NU di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 31 Januari 2026 mendatang, dengan mempertimbangkan pelaksanaan istikharah maupun kegiatan internal PWNU Jawa Timur.

Sikap tersebut mendapat dukungan Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Abdul Matin Djawahir. Ia menegaskan, agenda silaturahmi ke PCNU dan MWC telah dirancang jauh sebelum munculnya polemik di tingkat PBNU.

“Silaturahmi ini seperti menyiram tanaman agar tetap segar. Polemik PBNU cukup diselesaikan di tingkat PBNU. Struktur di bawah harus tetap berjalan,” kata Abdul Matin.

Menurut dia, silaturahmi justru membuat pengurus cabang lebih tenang karena merasakan kebersamaan dan perhatian dari pengurus wilayah.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur Maskuri Bakri. Ia menilai kunjungan PWNU ke cabang-cabang diterima sebagai langkah yang menyejukkan. “Silaturahmi ini tidak sekadar pertemuan struktural, tetapi menjadi ajang konsolidasi besar. Di situ ada laporan program, capaian, dan arahan pimpinan wilayah,” ujarnya.

Program yang dibahas antara lain penguatan BMT NU, kerja sama antar-lembaga pendidikan NU, serta layanan kesehatan. Menurut Maskuri, silaturahmi merupakan tradisi penting dalam menjaga kesinambungan dan kekuatan organisasi NU.(*)

Kontributor: Cak Edy

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular