Friday, December 12, 2025
spot_img
HomeSosial BudayaKemanusiaanTim Medis Gabungan UNAIR dan Organisasi Profesi Buka Lagi Kamar Bedah RSUD...

Tim Medis Gabungan UNAIR dan Organisasi Profesi Buka Lagi Kamar Bedah RSUD Aceh Tamiang

Tim medis UNAIR dan gabungan berbagai profesi saat melakukan operasi di Ruang Bedah RSUD Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). (foto: Unair for Cakrawarta)

ACEH TAMIANG, CAKRAWARTA.com – Kamar bedah RSUD Aceh Tamiang yang sempat lumpuh akibat banjir bandang akhirnya kembali beroperasi. Tim medis gabungan Universitas Airlangga (UNAIR) bersama RSUD dr Soetomo, serta organisasi profesi PERDATIN, PABOI, dan IDI berhasil mengaktifkan kembali layanan bedah setelah melalui proses pembersihan dan sterilisasi intensif.

Sejak awal pekan, tim lintas fakultas UNAIR yang meliputi Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan, dan RS UNAIR, bersama mitra rumah sakit dan organisasi profesi telah membuka posko kesehatan untuk menangani lonjakan pasien pascabencana. Namun kebutuhan tindakan medis lanjutan mendorong mereka menembus kondisi rumah sakit yang rusak dan penuh lumpur untuk memulihkan kamar operasi.

“Tidak hanya pelayanan di posko kesehatan. Kami juga bergerak bersama melakukan inisiasi tindakan di kamar operasi RSUD Aceh Tamiang,” ujar dr. Airi Mutiar, SpAn(K), perwakilan PERDATIN sekaligus staf dokter RSUD dr Soetomo dan FK UNAIR dalam keterangannya pada media ini, Jumat (12/12/2025).

Begitu ruang operasi dinyatakan aman, tim relawan segera melakukan sterilisasi menyeluruh dengan dukungan RSUD Cut Meutia Langsa yang menyediakan perlengkapan sterilisasi dan alat UV. Penataan obat, persiapan instrumen bedah, hingga pembersihan total ruangan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan ruang operasi kembali layak digunakan.

Upaya ini menjadi langkah penting mengingat tingginya risiko infeksi pasca bencana serta meningkatnya jumlah calon pasien operasi.

Seperti yang terjadi pada Kamis (11/12/2025), dimana operasi pertama sejak banjir bandang berhasil dilaksanakan. Dua tindakan perawatan luka kotor dan terinfeksi dilakukan oleh dr. Hardian Basuki, SpOT(K), bersama dr. Arya, PPDS Orthopedi FK UNAIR.
Prosedur anestesi ditangani oleh dr. Airi Mutiar, SpAn(K) bersama dr. Zulfikar dan dr. Yehezkial Edward menggunakan teknik anestesi spinal.

Kasus yang ditangani mencakup dua pasien dengan infeksi berat pada tungkai terkait komplikasi diabetes melitus. Selain itu, satu pasien dengan nyeri kronis juga mendapat intervensi berupa suntikan anti-nyeri di kamar operasi.

“Hari ini ada satu kasus nyeri kronis yang kami berikan intervensi suntikan anti-nyeri,” kata dr. Basuki, perwakilan PABOI sekaligus staf RSUD dr Soetomo dan FK UNAIR.

Aktifnya kembali kamar bedah RSUD Aceh Tamiang menjadi tonggak penting dalam pemulihan layanan kesehatan di daerah terdampak. Di tengah meningkatnya jumlah warga yang mulai mengakses fasilitas kesehatan, kehadiran tim gabungan UNAIR dan organisasi profesi mempercepat normalisasi layanan medis esensial yang sempat terhenti total.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dalam situasi bencana, kerja bersama lintas institusi dapat menjadi penopang utama bagi masyarakat yang sangat membutuhkan pelayanan medis lanjutan.(*)

Kontributor: PKIP

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular