Saturday, December 6, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusUMSIDA Bawa Kejutan! RTH Probolinggo Siap Disulap Jadi Smart Eco Tourism

UMSIDA Bawa Kejutan! RTH Probolinggo Siap Disulap Jadi Smart Eco Tourism

Dosen UMSIDA, Tofan Tri Nugroho (kanan) saat menyampaikan gagasannya dalam sesi diskusi “Transformasi RTH Kota Probolinggo sebagai Destinasi Ekowisata Berbasis Teknologi” dalam gelaran PROBOKASIH 2025 di Kota Probolinggo, Rabu (3/12/2025). (foto: Cakrawarta)

PROBOLINGGO, CAKRAWARTA.com – Gelaran “Optimalisasi Layanan Publik UPTD Informasi Pendidikan Lingkungan Hidup (IPLH) dan Penganugerahan Lomba Probolinggo Kampung Berseri Rendah Emisi (PROBOKASIH) 2025” pada Rabu (3/12/2025), menghadirkan kejutan besar bagi arah pembangunan lingkungan Kota Probolinggo. Dalam acara yang dihadiri Wali Kota, Wakil Wali Kota, pejabat daerah, akademisi, komunitas kampung, dan para pegiat lingkungan tersebut, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) memaparkan konsep baru yang diklaim siap mengubah wajah Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota.

Kejutan itu datang dari Tofan Tri Nugroho, dosen Manajemen sekaligus anggota Pusat Studi SDGs UMSIDA, yang diundang sebagai pembicara utama dalam sesi penyampaian gagasan “Transformasi RTH Kota Probolinggo sebagai Destinasi Ekowisata Berbasis Teknologi”. Dalam rundown acara, sesi tersebut ditempatkan sebagai salah satu agenda inti setelah sambutan Wali Kota.

Dalam paparannya, Tofan mengungkapkan sebuah rancangan transformatif yaitu RTH Probolinggo tidak hanya akan menjadi ruang hijau, tetapi disulap menjadi pusat ekowisata cerdas (smart eco tourism) yang memadukan teknologi digital, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Konsep ini mencakup beberapa inovasi strategis sebagai berikut:

  1. Sensor IoT untuk memantau kualitas udara dan kondisi vegetasi secara real-time.

  2. Aplikasi wisata edukatif digital, memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan konten lingkungan melalui ponsel.

  3. Jalur edukasi berbasis teknologi, memanfaatkan QR code, augmented reality, hingga data lingkungan yang dapat diakses publik.

  4. Sistem monitoring pintar, yang memungkinkan pemerintah dan warga mengetahui kondisi lingkungan secara langsung.

Tofan menegaskan bahwa transformasi ini digagas melalui kolaborasi lintas disiplin yang melibatkan ahli ekowisata, teknologi informasi, konservasi lingkungan, kebijakan publik, dan manajemen.

RTH Probolinggo harus menjadi lebih dari sekadar ruang hijau. Ia harus menjadi ruang belajar, ruang interaksi, dan ruang digital yang membuka pengalaman baru bagi masyarakat,” jelasnya.

Sebelum pemaparan Tofan, Wali Kota Probolinggo menyerahkan penghargaan kepada para juara PROBOKASIH 2025, sebuah program lingkungan terpadu yang kini berkembang sebagai gerakan masyarakat berbasis inovasi dan teknologi.

Berbagai kampung finalis menunjukkan kreativitas tinggi, mulai dari bank sampah pintar, energi alternatif, hingga penghijauan berbasis sensor. Tofan menyebut inovasi kampung tersebut sejalan dengan visi RTH berbasis teknologi yang tengah disiapkan.

PROBOKASIH ini bukti bahwa masyarakat Probolinggo punya kapasitas menjadi motor perubahan. Teknologi bukan sekadar alat, tetapi jembatan menuju perilaku ramah lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya.

UMSIDA Siap Perkuat Riset, Pendampingan, dan Inovasi Daerah

Dalam surat undangan resmi, Dinas Lingkungan Hidup menegaskan pentingnya sinergi dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas layanan IPLH sekaligus memperkuat gerakan kota rendah emisi.

UMSIDA sendiri menyatakan kesiapan untuk mendampingi pemerintah daerah dalam riset dan implementasi teknologi; melakukan edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat; serta memperluas program kolaborasi menuju pembangunan lingkungan yang modern dan berkelanjutan.

Transformasi RTH dan penguatan PROBOKASIH disebut sebagai dua pilar penting masa depan Probolinggo yang lebih hijau, lebih cerdas, dan lebih berdaya.

Menutup presentasinya, Tofan mengutip pesan Albert Einstein bahwa, “Kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang kali dan mengharapkan hasil yang berbeda.” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa keberanian mengambil langkah baru termasuk menghadirkan teknologi dalam ruang hijau, adalah cara terbaik untuk membawa Probolinggo menuju masa depan kota berkelanjutan.

Dengan gagasan transformasi RTH menjadi smart eco tourism, UMSIDA memberikan kejutan sekaligus harapan besar bahwa Kota Probolinggo dapat tampil sebagai salah satu pionir kota hijau berbasis teknologi di Indonesia.(*)

Kontributor: Tommy

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular