Monday, October 27, 2025
spot_img
HomePendidikanDunia KampusMahasiswa UNAIR Juara Nasional Lewat Ide Jual Beli Karbon Syariah Berbasis Blockchain

Mahasiswa UNAIR Juara Nasional Lewat Ide Jual Beli Karbon Syariah Berbasis Blockchain

Muhammad Rauf Alfarizi bersama dua temannya Alfino Sindu Prasetya dan Faiza Aulia Afifah menunjukkan piagam dan piala penghargaan sebagai Juara 1 Syariah Business Plan Competition dalam ajang Sharia Economics Celebration ke-18 di Universitas Negeri Jakarta, Sabtu (18/10/2025). (foto: dokumen pribadi)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengharumkan nama almamater di kancah nasional. Mereka adalah Alfino Sindu Prasetya, Faiza Aulia Afifah, dan Muhammad Rauf Alfarizi, yang berhasil meraih Juara 1 Syariah Business Plan Competition dalam ajang Sharia Economics Celebration ke-18 yang digelar oleh KSEI FEB Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Ketiganya mencuri perhatian juri lewat ide bisnis jual beli kredit karbon berbasis teknologi blockchain, sebuah gagasan segar yang memadukan prinsip keberlanjutan lingkungan, ekonomi syariah, dan inovasi digital.

Lewat ide tersebut, mereka menggagas sistem perdagangan karbon di mana lahan sawit yang memiliki potensi serapan karbon disertifikasi dan dikonversi menjadi token digital. Setiap token mewakili satu ton karbon yang dapat diperjualbelikan di pasar.

“Kami ingin menghadirkan solusi konkret untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus memperluas akses investasi hijau berbasis syariah,” ujar Rauf, salah satu anggota tim, Senin (27/10/2025).

Bagi mereka, isu perubahan iklim bukan sekadar wacana. Gagasan ini lahir dari keprihatinan terhadap meningkatnya emisi karbon di Indonesia, serta keyakinan bahwa ekonomi hijau dapat menjadi peluang baru bagi masyarakat, termasuk petani pemilik lahan. Melalui sistem tokenisasi karbon, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam perdagangan karbon dan memperoleh nilai ekonomi dari aset alam yang dimilikinya.

Indonesia, Pemain Utama Ekonomi Hijau Syariah

Sementara itu, Alfino menegaskan ambisi timnya agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam transisi menuju ekonomi hijau. “Kami ingin Indonesia menjadi market leader dalam ekonomi hijau dan energi terbarukan, terutama melalui perdagangan karbon berbasis syariah,” tegasnya.

Gagasan ini sekaligus menunjukkan bahwa inovasi finansial syariah dapat menjadi instrumen strategis dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

Tidak berhenti di konsep, tim ini juga menyiapkan strategi pemasaran yang matang agar bisnis mereka bisa diterapkan di dunia nyata. Menurut Faiza, target pasar bisnis ini cukup luas, mulai dari masyarakat berusia 20 tahun ke atas hingga investor yang peduli pada sektor hijau.

“Kami menerapkan strategi marketing mix dengan harga yang dinamis namun tetap stabil. Platform-nya berbasis website dan aplikasi agar mudah diakses oleh publik,” jelasnya.

Lewat inovasi tersebut, tim berharap dapat melahirkan ekosistem perdagangan karbon syariah yang transparan, inklusif, dan berdampak ekonomi tinggi.

“Ini bukan sekadar ide bisnis, tapi ikhtiar kami untuk membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu memimpin transisi menuju ekonomi hijau yang berkeadilan.” tutup Rauf.(*)

Editor: Abdel Rafi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular