Wednesday, October 8, 2025
spot_img
HomePendidikanMukani di Anjuk Ladang 2025: Jangan Takut Tulisanmu Jelek, Bisa Jadi Itu...

Mukani di Anjuk Ladang 2025: Jangan Takut Tulisanmu Jelek, Bisa Jadi Itu Menyentuh Orang Lain!

Mukani (berdiri) nampak berapi-api penuh semangat membakar semangat peserta workshop menulis buku dalam momen Festival Literasi Anjuk Ladang 2025 di Gedung Mpu Sindok, Nganjuk, Minggu (5/10/2025). (Foto: Syifa)

NGANJUK, CAKRAWARTA.com – Suasana Gedung Mpu Sindok, Minggu (5/10/2025), terasa hangat dan penuh semangat. Sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan mulai guru, siswa, dosen, hingga pegiat literasi, duduk serius menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Mukani, penulis buku profesional bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI yang juga pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PWNU Jawa Timur.

“Jangan takut tulisanmu jelek,” katanya tegas. “Karena bisa jadi, yang kamu anggap biasa saja, justru menyentuh hati orang lain.”

Pesan sederhana itu menjadi penanda betapa kuat semangat literasi yang hidup dalam Workshop Menulis Buku, agenda utama Festival Literasi Anjuk Ladang 2025 yang digelar Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk (Kopling) bekerja sama dengan Badan Bahasa Kemendikbud RI.

Workshop ini dibuka dengan momen istimewa yaitu wisuda Sekolah Menulis Nganjuk angkatan IX. Sebanyak 13 peserta resmi dinyatakan lulus setelah melalui pelatihan menulis intensif selama dua bulan.

“Setiap wisudawan wajib menerbitkan minimal satu buku sebagai syarat kelulusan,” ujar Winarto, pendiri Kopling. “Wisuda ini bukan akhir, tapi awal bagi mereka untuk terus menulis dan berbagi inspirasi.”

Dalam paparannya, Mukani tak sekadar bicara soal teknik menulis. Ia mengajak peserta memahami roh menulis yakni keberanian, ketekunan, dan kejujuran dalam berkarya.

“Penulis sejati bukan yang punya fasilitas lengkap,” ujarnya. “Tapi yang tetap menulis, bahkan di tengah keterbatasan.”

Dosen STIT-UW Jombang itu juga membagikan sejumlah kiat agar karya para peserta bisa diterbitkan. “Coba minta kata pengantar dari profesor, atau minimal endorsement dari tokoh yang dikenal. Itu bisa jadi pintu masuk penerbit,” sarannya.

Bagi penulis pemula, pria berkopiah ini menyarankan untuk memulai dari antologi. “Lebih ringan, bisa dikerjakan bersama, dan tetap membanggakan,” tambah penulis 35 buku ini.

Festival Literasi, Gerakan dari Nganjuk

Ketua Kopling Heru Awurwabumi menjelaskan, Festival Literasi Anjuk Ladang 2025 terlaksana berkat dukungan penuh Badan Bahasa Kemendikbud RI. “Pembukaannya digelar akhir September lalu, dihadiri langsung Kepala Balai Bahasa Jawa Timur,” katanya.

Selain workshop menulis, festival ini juga akan diramaikan oleh berbagai lomba: baca puisi tingkat SD/MI di Pendopo Kabupaten Nganjuk, lomba cipta puisi untuk SMP/MTs, dan lomba cerpen bagi siswa SMA/SMK/MA di SMPN 2 Nganjuk.

Mukani (tengah, berkopiah) berfoto para peserta workshop menulis buku dalam momen Festival Literasi Anjuk Ladang 2025 di Gedung Mpu Sindok, Kabupaten Nganjuk, Minggu (5/10/2025). (foto: Syifa)

“Festival ini kami harap bisa menjadi ruang bagi pelajar dan masyarakat untuk menyalakan api literasi di Nganjuk,” imbuh Heru.

Salah satu peserta, Sulasa Yuhanti, guru MTsN 3 Nganjuk, datang bersama dua muridnya. Mereka bertiga bukan hanya belajar menulis tapi sudah menerbitkan buku masing-masing.

“Kalau tahun lalu buku saya terbit, sekarang giliran dua murid saya yang meluncurkan karya,” katanya dengan senyum bangga. “Semoga gerakan ini menular. Karena dari menulis, kita belajar menghargai pikiran sendiri.”

Tujuh tahun sudah Kopling berdiri dan bergerak di bidang literasi. Meski berawal dari komunitas kecil, semangat mereka menjalar luas.

“Kami ini mungkin kecil, tapi tidak diam,” kata Heru Awurwabumi. “Kami menulis, kami berkegiatan, kami percaya bahwa dari Nganjuk pun bisa lahir karya besar.”

Di tengah suasana penuh inspirasi itu, pesan Mukani kembali terngiang bahwa, “menulis itu bukan soal seberapa hebat kamu, tapi seberapa jujur kamu menyampaikan isi hati. Karena kadang, yang sederhana justru paling menggerakkan.”

Kontributor: Syifa

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular