
SIDOARJO, CAKRAWARTA.com – Di tengah sisa puing dan debu reruntuhan, semangat gotong royong kembali menyala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo. Badan SAR Nasional (Basarnas) menggandeng para alumni pesantren untuk ikut membantu membersihkan lokasi ambruknya mushala pesantren putra yang menelan belasan korban jiwa itu.
Kolaborasi itu berlangsung sejak Jumat (3/10/2025) malam. Dengan helm keselamatan di kepala dan alat potong di tangan, para alumni turun langsung memotong besi, mengangkut puing, dan menata ulang material reruntuhan dan semua dilakukan secara sukarela.
“Sejak Jumat pukul 18.00 WIB, tim alumni sudah bergabung membantu kami membersihkan puing-puing yang ada. Kehadiran mereka sangat mempercepat proses,” ujar Kepala Subdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Bencana Basarnas, Emi Freezer, saat ditemui di Posko Basarnas, Sabtu (4/10/2025) malam.
Tim alumni dibagi menjadi dua shift, masing-masing beranggotakan 20 orang. Mereka membawa perlengkapan sendiri dan fokus pada pekerjaan fisik, sementara proses evakuasi korban tetap dilakukan oleh tim rescue Basarnas yang dilengkapi baju hazmat level 1.
Meski banyak wali santri yang ingin terjun langsung membantu, Emi menegaskan bahwa Basarnas belum memberikan izin keterlibatan langsung bagi mereka.
“Kami paham keinginan para wali santri untuk turut membantu, tapi demi keselamatan, kami hanya izinkan mereka menyaksikan proses evakuasi secara bergiliran, maksimal tiga orang,” terangnya.
Selain pembersihan reruntuhan, suasana haru menyelimuti area tenda BPBD Jawa Timur. Pada Sabtu malam, Dinas Sosial Pemprov Jatim bersama Tim Satgas Penanganan Musibah Mushala Al-Khoziny dari Lazisnu, LPBI, dan RMI NU menggelar tahlil dan doa bersama bagi para korban setelah salat Isya.
Koordinasi juga terus dilakukan untuk proses pemulasaran jenazah, mulai dari memandikan, menyalatkan, hingga mengantarkan ke rumah duka.
Tak hanya itu, Satgas Penanganan Musibah Al-Khoziny mendirikan dapur umum untuk keluarga korban, relawan, dan petugas di lapangan. Sejumlah posko juga dibuka:
- Posko 1 di area Pesantren Al-Khoziny,
- Posko 2 di Biddokkes RS Bhayangkara,
- Posko 3 di PWNU Jawa Timur, serta
- Posko Rumah Duka bagi keluarga korban.
Emi Freezer menegaskan, semangat solidaritas inilah yang menjadi kekuatan utama dalam setiap bencana.
“Keterlibatan alumni pesantren menunjukkan bagaimana nilai kebersamaan dan kepedulian hidup di tengah duka. Bantuan mereka bukan hanya mempercepat proses pembersihan, tapi juga menjadi simbol kekuatan moral bagi semuanya,” pungkasnya. (*)
Kontributor: Edy Spma
Editor: Abdel Rafi