Wednesday, October 8, 2025
spot_img
HomePendidikanMasjid Al Akbar Surabaya Cetak Sejarah, Raih Penghargaan Digitalisasi Dakwah Nasional!

Masjid Al Akbar Surabaya Cetak Sejarah, Raih Penghargaan Digitalisasi Dakwah Nasional!

M. Habib dari Tim Multimedia Masjid Al-Akbar Surabaya saat menerima penghargaan di Jakarta, Senin (29/9/2025). (foto: MAS for Cakrawarta)

SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) kembali menorehkan catatan bersejarah. Masjid kebanggaan warga Jawa Timur ini berhasil meraih penghargaan apresiasi dari Jakarta Islamic Center dalam ajang Islamic Digital Fest 2025 yang digelar di Jakarta pada sejak Senin (29/9/2025) kemarin hingga hari ini, Selasa (30/9/2025).

“Penghargaan ini membuktikan bahwa Masjid Al-Akbar bukan hanya megah secara fisik, tetapi juga visioner dalam berdakwah,” ujar M. Habib dari Tim Multimedia Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS saat dihubungi dari Surabaya, Selasa (30/9/2025).

Habib, yang mewakili BPP MAS menerima penghargaan dalam ajang bertema Dari Mimbar Konvensional ke Panggung Digital, menegaskan bahwa apresiasi ini adalah bukti pengakuan nasional atas keseriusan MAS menghadirkan dakwah yang adaptif dengan perkembangan zaman.

Selama ini, MAS telah menjadi pelopor transformasi digital masjid di Indonesia. Melalui strategi Digitalisasi Layanan, MAS aktif menyiarkan kajian dan khutbah lewat live streaming di YouTube, Instagram, Facebook, radio streaming, TV digital, hingga portal web. Selain itu, jamaah dapat mengakses informasi jadwal salat, agenda kegiatan, dan layanan infaq secara daring. Bahkan, BPP MAS tengah menyiapkan aplikasi khusus untuk literasi digital jamaah.

Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ), KH Muhyiddin Ishaq, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah MAS. Ia menegaskan bahwa era dakwah kini menuntut metode baru yang lebih dekat dengan generasi digital.

“Kita sering kalah dalam marketing. Dakwah konvensional di panggung-panggung sudah mulai ditinggalkan. Dunia bergerak ke arah digital, dan masjid harus mengikuti itu,” tegasnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa digitalisasi bukan sekadar soal aplikasi. Ada tantangan besar untuk menjaga konten tetap islami di tengah derasnya arus informasi.

“Media sosial bisa membawa manfaat, tapi juga bisa mendatangkan musibah. Karena itu, masjid harus hadir sebagai pusat edukasi. Kalau dimanfaatkan dengan baik, dakwah digital akan menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat peradaban,” ujarnya.

Ajang Islamic Digital Fest 2025 yang dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, H. Afifuddien MM, diikuti perwakilan masjid raya dan Islamic Center dari seluruh Indonesia. (*)

Kontributor: Edy 

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular