
JOMBANG, CAKRAWARTA.com – Literasi menjadi napas penting dalam dunia akademik mahasiswa. Tidak sekadar membaca dan menulis, literasi juga menjadi pintu masuk untuk membangun kepedulian sosial dan atmosfer akademik yang lebih sehat di kampus.
Kesadaran ini mengemuka dalam diskusi kemahasiswaan bertajuk “Motivasi dan Literasi Mahasiswa” di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Urwatul Wutsqo Bulurejo, Jombang, Jumat (29/8/2025). Kegiatan yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini menghadirkan narasumber Mukani, dosen STAI Darussalam Nganjuk sekaligus penerima Anugerah Tokoh Literasi Jawa Timur 2024.
Ketua panitia, Mahfudh, menyebut diskusi ini diikuti sekitar 280 mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Riau, Jambi, Bali, Jawa Barat, NTB, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. “Kami ingin sejak awal mahasiswa dibekali semangat literasi agar perkuliahan tidak hanya sebatas rutinitas,” ujarnya.
Dalam paparannya, Mukani menyoroti menurunnya kepedulian sosial di kalangan mahasiswa. Menurutnya, banyak mahasiswa kini hanya mengejar kuliah, lulus, lalu mencari kerja. “Padahal mahasiswa harus kritis membaca situasi bangsa, lalu menghadirkan solusi agar masalah tidak berlarut,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika kampus tidak terpisah dari masyarakat. “Mahasiswa harus dekat dengan lingkungan sosial, melihat problematika nyata, lalu menuangkannya dalam bentuk gagasan tertulis,” tambahnya.
Mukani mendorong mahasiswa berani menulis ide-ide mereka. “Sebenarnya menulis itu mudah, yang sulit hanyalah anggapan kita sendiri bahwa menulis itu sulit,” paparnya disambut tepuk tangan peserta.
Suasana diskusi kian hangat ketika mahasiswa saling berbagi pandangan. Ade Nurdis, mahasiswa asal Jambi, mengaku antusias. “Saya jadi paham peran mahasiswa bukan sekadar kuliah, tapi juga bagaimana menyikapi isu-isu yang ramai, termasuk demonstrasi di DPR RI,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Muhammad Syifa, mahasiswa asal Jombang. Ia menekankan pentingnya tradisi literasi di kampus. “Menulis itu bekal utama mahasiswa. Kalau dibiasakan, tips dan kiat menulis akan terbentuk dengan sendirinya,” pungkasnya.(*)
Kontributor: Aris Setiawan
Editor: Abdel Rafi



