
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Jawa Timur memastikan 22 dari 38 kabupaten/kota di provinsi ini telah menerima Uang Kehormatan Imam Masjid (UKIM). Program yang digagas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sejak 2019 itu kini telah menyentuh puluhan ribu imam.
“Untuk tahun ini, sudah ada 22 daerah yang menerima UKIM. Artinya, tinggal 16 daerah yang belum tersalurkan,” ujar Ketua PW DMI Jatim, Dr. KHM Sudjak MAg, usai memimpin pra-Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DMI Jatim periode 2025-2030 di Surabaya, Selasa (16/9/2025).
Sudjak menjelaskan, dari sekitar 53.500 masjid di Jawa Timur, tercatat ada 80.000 imam yang menjadi penerima UKIM. “Puluhan ribu masjid itu tersebar di 38 kabupaten/kota. Tinggal ribuan imam di daerah yang belum menerima UKIM tahun ini,” katanya.
Dalam pra-Rakerwil yang dihadiri pengurus wilayah dan sekretaris PW DMI Jatim, Drs H Suhadi, disepakati 36 program strategis untuk periode kepengurusan baru. Program itu akan diajukan ke Biro Kesra Pemprov Jatim dalam Rakerwil resmi pada Oktober 2025.
Selain memperkuat UKIM, DMI Jatim juga mendorong program baru berupa Uang Kehormatan Marbot Masjid (UKMM). “Marbot juga bagian penting dari keberlangsungan masjid. Karena itu, kami akan perjuangkan agar tahun depan UKMM bisa berjalan,” tegas Sudjak.
Program lain yang masuk agenda adalah pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi berbagai elemen masjid, seperti Training of Trainer (TOT) untuk mubalighah, peningkatan kompetensi guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), pelatihan remaja masjid, pelatihan pentashih bagi imam rawatib, hingga manajemen masjid berbasis digital dan pelatihan tanggap bencana.
PW DMI Jatim periode 2025-2030 juga menyiapkan tiga program unggulan, yakni UKIM, Masjid Award, serta Halal Center DMI. “Kami ingin menjadikan masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah, tapi juga pusat pemberdayaan umat,” imbuhnya.
Adapun program tambahan yang diusulkan antara lain Podcast Masjid Inspiratif. Program ini diharapkan menjadi sarana branding masjid melalui media sosial dan media massa, termasuk menampilkan masjid yang memiliki layanan poliklinik hingga masjid dengan sistem digitalisasi terbaik. (*)
Kontirbutor: Edy
Editor: Abdel Rafi