JAKARTA – Terkuaknya 27 merk ikan makarel dalam kaleng yang mengandung cacing, dinilai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sangat merisaukan konsumen. Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi Badan POM tidak cukup menarik dari pasaran tanpa melakukan langkah-langkah yang lebih komprehensif.
“Jangan hanya ditarik tapi harus diinvestigasi mulai dari produksinya, baik dari sisi hulu hingga hilir. Harus ditemukan faktor penyebabnya hingga terkontiminasi cacing,” ujar Tulus Abadi semalam.
Lebih lanjut, Tulus menduga proses produksi dari 27 merk produk ikan dalam kaleng tersebut tidak higienis. Karena itu, pihak YLKI meminta Badan POM melakukan pengawasan ketat di pasaran pasca penarikan.
“Jangan sampai penarikan merk-merk tersebut hanya simbolik tetapidi pasaran masih marak beredar. Membahayakan konsumen!” tegasnya.
Sementara itu, Tulus mengkritik keras terkait pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek yang menyatakan bahwa cacing sebenarnya mengandung protein dan tak masalah selama dimasak lebih dulu ketika ditanya awak media sebelum Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (29/3/2018) kemarin.
“YLKI mengritik keras pernyataan Menkes tersebut. Itu pernyataan yang tidak produktif sebagai seorang pejabat publik yang berkompeten di bidang kesehatan,” pungkas Tulus.
(bm/bti)
