Menpora Resmikan Pencanangan PKL Berseragam

JAKARTA – Penguatan ekonomi menengah ke bawah sebagai salah satu sektor vital dalam menjaga kestabilan perekonomian nasional harus konsisten dilakukan. Pemerintah terus mendorong agar pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa berbenah agar mampu tidak hanya bertahan tetapi bersaing.

Pada Senin (4/4/2016) menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM khususnya kalangan PKL (Pedagang Kaki Lima) di sekitar Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Mengambil aspek histori GBK sebagai lokasi bersejarah dimana Indonesia pernah berjaya dan mampu berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia, Asosiasi PKL Indonesia (APKLI) mencanangkan pemakaian seragam bagi PKL di seluruh Indonesia.

Menurut keterangan Ketua Umum DPP APKLI, dr. Ali Mahsun, M.Biomed pencanangan PKL berseragam bertujuan agar penampilan PKL lebih rapi dan eye catching. 

“Seragam ini untuk mematri kebanggaan diri sebagai PKL, memupuk solidaritas, kesatuan dan persatuan PKL, menumbuh kembangkan rasa cinta dan bangga kepada tanah air Indonesia. Seragam PKL juga dapat mendongkrak daya saing PKL menghadapi pasar bebas dunia, tak terkecuali era MEA saat ini,” ujar Ali Mahsun, Senin (4/4/2016).

Disamping itu, Ali Mahsun meminta lapak PKL harus bersih, indah dan eye catching. Untuk produk makanan dan minuman yang dijual PKL harus dijamin sehat, higienis, berkualitas dan harga terjangkau. Ali berharap tak boleh lagi ada PKL yang kumuh.

“Pencanangan seragam ini memiliki jargon PKL Indonesia Sang Juara. Dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja PKL harus unggul, PKL harus juara, PKL harus antarkan Indonesia jadi sang juara. Kualitas bintang lima, harga kaki lima,” tegas Ali Mahsun dalam sambutannya di hadapan ratusan PKL dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi yang turut hadir dalam acara tersebut.

Menpora sendiri, seusai dinobatkan sebagai Dewan Kehormatan APKLI menegaskan komitmennya akan memberikan ruang lebih besar kepada PKL untuk bisa berjualan di areal lapangan sepak bola dan kawasan olahraga lain di seluruh Indonesia.

“Penataan PKL di areal lapangan bola sangat penting untuk mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat kecil. Nantinya diberlakukan di 1000 stadion sepak bola yang akan dibangun di seluruh Indonesia. Selain dapat membuat penataan yang lebih rapi dan eye catching, pengamanan di ruang lingkup stadion akan lebih terkontrol. Hal ini karena nantinya semua PKL sudah terdata dan terkontrol saat melakukan jual belinya,” ujar Menpora saat memberikan sambutan resmi.

Menpora dalam sambutannya tersebut juga menambahkan bahwa kementeriannya memiliki program membangun 1000 lapangan sepak bola baru. Tentunya program itu, otomatis akan menambah lapangan pekerjaan baru.

“Karena saat lapangan itu dibuka, selain menambah jumlah karyawan untuk merawatnya, ratusan pedagang kaki lima pasti akan masuk di dalamnya. Ini harus diatur dengan baik. Penataan PKL juga akan dilakukan di kawasan olahraga lain di seluruh Indonesia,” tambah Menpora.

(bti)