
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Bandar Indonesia Grup (BIG) resmi memperkenalkan SATARA (Sahabat Tanah Nusantara), dolomit andalan terbaru yang digadang-gadang dapat mengubah nasib lahan pertanian di seluruh Indonesia. Produk ini diluncurkan melalui anak usaha BIG, Bandar Dolomit Nusantara Grup (BANDORA Grup), dan diklaim sebagai solusi mineral untuk mendukung kesuburan tanah Nusantara.
Pendaftaran merek “SATARA” telah selesai dilakukan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada Jumat (17/10/2025) lalu. BIG juga tengah memproses pendaftaran ke E-Katalog LKPP, sehingga dolomit ini dapat dipasarkan secara daring di seluruh Nusantara.
“SATARA bukan sekadar produk, tapi sahabat tanah Nusantara. Kami ingin tanah Indonesia tetap subur, gemah ripah loh jinawi, dan memberi kemakmuran bagi rakyatnya,” ujar HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, founder dan wwner SATARA dalam keterangan tertulisnya pada media ini, Minggu (19/10/2025).
Sebagai langkah awal, lanjut pria yang akrab disapa Gus Lilur itu, pihak BIG menargetkan 99 titik tambang di 17 konsesi yang tersebar di Gresik, Lamongan, dan Tuban, Jawa Timur dalam lima bulan ke depan. Aktivitas penambangan ini diproyeksikan sudah berjalan penuh sebelum Ramadan 2026, sehingga mendukung musim tanam yang optimal.

Tak hanya berhenti di tambang, perusahaan juga menyiapkan pembangunan dua pabrik dolomit berkapasitas 1 juta metrik ton per bulan di Lamongan dan Tuban. Selama masa konstruksi, BIG berencana menjalin kemitraan “upah giling” dengan pabrikan dolomit lokal.
Dengan peluncuran SATARA, BIG menegaskan ambisinya menjadi pemain utama dalam industri dolomit nasional sekaligus mitra strategis bagi sektor pertanian dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Dengan SATARA, kami berharap bisa menghadirkan kesuburan yang nyata bagi tanah Nusantara dan kemakmuran bagi para petaninya,” pungkas Gus Lilur yang juga Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI) itu. (*)
Editor: Tommy dan Abdel Rafi



