Friday, March 29, 2024
HomePolitikaNasionalDin Syamsuddin: Rektorat UI Tak Perlu Represif dan Otoriter Hadapi Kritisisme!

Din Syamsuddin: Rektorat UI Tak Perlu Represif dan Otoriter Hadapi Kritisisme!

Guru Besar FISIP UIN Jakarta, Prof. Dr. Din Syamsuddin meminta  pihak kampus tidak represif dan otoriter dalam menghadapi kritisisme mahasiswanya. Pernyataan ini keluar seusai pemanggilan BEM UI oleh pihak Rektorat UI terkait postingan mereka di akun instagram resmi BEM UI terkait Presiden Joko Widodo yang dijuluki sebagai “King of Lip Service”. (foto: istimewa)

 

JAKARTA – Tokoh nasional Prof. Din Syamsuddin menyatakan bahwa sikap dan pandangan Badan Eksekutif Mahaiswas Universitas Indonesia (BEM UI) tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dijuluki sebagai King of Lip Service mencerminkan sikap anak muda kritis. Menurut mantan Ketua Umum Muhammadiyah tersebut, mahasiswa memang diajari berpikir kritis terhadap realitas kehidupan masyarakatnya.

“Itu (kritis, red.) hal biasa di kampus. Justeru aneh kalau civitas akademika kehilangan daya kritis, apalagi cenderung membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar,” ujar Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya kepada media.

Pandangan BEM UI, menurut Din, dinilai sebagai pandangan banyak orang. Namun, BEM UI memiliki keberanian moral untuk menyuarakannya.

“Hal itu harus dipuji, apalagi jika pandangan itu disertai bukti atau argumentasi. Itu sikap intelektual sejati. Maka, pihak Rektorat UI tidak menyikapi sikap BEM UI secara represif dan otoriter,” tegasnya.

Sosok yang juga pernah aktif di Ikatan Pelajar NU (IPNU) tersebut meminta pula kepada para pihak yang tidak setuju dengan pandangan BEM UI, untuk sebaiknya ajukan argumen dan fakta tandingan.

“Upaya pembungkaman kritisisme mahasiswa hanya akan membangkitkan kritisisme kampus yang selama ini sesungguhnya tidak mati dan tidak bisa dimatikan,” pungkas Din yang juga guru besar FISIP UIN Jakarta itu.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular