Tuesday, October 14, 2025
spot_img
HomePolitikaDaerahApi Lahap Dapur Warga, Kolaborasi TNI-Polri-Damkar Cegah Musibah Besar

Api Lahap Dapur Warga, Kolaborasi TNI-Polri-Damkar Cegah Musibah Besar

Aparat memandangi bagian rumah yang hangus terbakar seusai pemadaman yang sukses dilakukan secara gotong di Trenggalek, Jumat (10/10/2025) malam. (foto: Arwang)

TRENGGALEK, CAKRAWARTA.com – Kobaran api di Dusun Krajan, Desa Ngulanwetan, Kecamatan Pogalan, Jumat malam (10/10/2025), sempat membuat warga panik. Asap tebal dan nyala api yang membubung tinggi dari dapur rumah Agus, warga RT 02 RW 01, memecah keheningan malam. Namun, berkat respons cepat TNI, Polri, dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Trenggalek, kebakaran itu berhasil dikendalikan sebelum meluas ke rumah lain.

Sekitar pukul 21.00 WIB, Babinsa Ngulanwetan dari Koramil 0806-02/Pogalan, Sertu Zainal Arifin, menerima laporan warga tentang munculnya api di rumah Agus. Tanpa menunggu lama, ia segera berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan menghubungi Unit Damkar Trenggalek.

Ketiganya bergerak cepat menuju lokasi. Saat tiba, api sudah melalap sebagian besar dapur berukuran 6×4 meter persegi. Dalam kondisi gelap dan terbatas, aparat TNI-Polri bersama petugas Damkar berjibaku memadamkan api dengan bantuan warga sekitar.

“Alhamdulillah, api berhasil kami kendalikan tanpa korban jiwa,” ujar Sertu Zainal. Ia menambahkan, koordinasi lintas instansi dan keterlibatan warga menjadi faktor utama keberhasilan pemadaman.

Hasil penyelidikan awal menunjukkan, sumber api berasal dari tungku kayu yang lupa dimatikan setelah digunakan untuk merebus air. Bara yang tersisa menyambar bahan mudah terbakar di sekitar dapur hingga api cepat membesar.

Dua unit mobil pemadam diterjunkan untuk memadamkan dan melakukan pendinginan di lokasi. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 5 juta, meliputi kerusakan pada bangunan dapur dan sejumlah perabot rumah tangga.

“Kesalahan kecil seperti lupa mematikan tungku bisa berakibat besar. Karena itu, kami imbau warga selalu memastikan api benar-benar padam,” tegas Sertu Zainal.

Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit, diwarnai semangat gotong royong warga yang ikut membantu mengamankan barang-barang dan menyalurkan air. “Semua bergerak cepat. Begitu mendengar sirene Damkar, kami langsung bantu,” kata salah seorang warga.

Peristiwa ini memperlihatkan kuatnya sinergi tiga pilar desa antara TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah bersama masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Kecepatan koordinasi dan kerja sama lapangan terbukti mampu mencegah kebakaran kecil berubah menjadi bencana besar.

Menjelang musim kemarau, risiko kebakaran rumah tangga meningkat, terutama di wilayah pedesaan yang masih menggunakan tungku kayu. TNI-Polri dan Damkar Trenggalek berencana memperkuat sosialisasi tentang bahaya api dan kesiapsiagaan darurat kepada warga.

“Jika terjadi kebakaran, laporkan segera ke aparat. Kami siaga 24 jam,” ujar salah satu petugas Damkar.

Meski api telah padam, peristiwa di Ngulanwetan menjadi pengingat penting: bahaya kebakaran bisa datang kapan saja, bahkan dari hal sepele. Di balik musibah itu, tersisa pelajaran berharga tentang arti kewaspadaan, koordinasi, dan kebersamaan. (*)

Kontributor: Arwang

Editor: Abdel Rafi 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular