
JAKARTA, CAKRAWARTA.com – Pegiat perlindungan konsumen yang juga Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi mengingatkan pentingnya keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta libur sekolah. Lonjakan mobilitas masyarakat dinilai berpotensi menimbulkan gangguan distribusi BBM jika tidak diantisipasi secara matang.
Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat pada libur Nataru 2025 mencapai sekitar 119 juta perjalanan di seluruh Indonesia. Sementara itu, PT Jasa Marga mencatat lebih dari 350.000 kendaraan telah meninggalkan Jakarta hingga Minggu (21/12/2025).
Menurut Tulus, BBM merupakan komponen vital dalam menopang kelancaran perjalanan masyarakat selama libur panjang. Oleh karena itu, PT Pertamina Patra Niaga didorong memastikan tidak terjadi kelangkaan maupun kekosongan BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), baik untuk BBM bersubsidi maupun non-subsidi.
“Manajemen Pertamina Patra Niaga perlu bersinergi dengan pengelola SPBU untuk menjaga kecukupan stok dan cadangan BBM. Pengawasan harus diperketat agar tidak ada SPBU yang mengalami kekosongan,” ujar Tulus, Selasa (23/12/2025).
Ia juga menekankan perlunya strategi distribusi khusus di titik-titik rawan kemacetan, baik di ruas tol maupun non-tol. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kendaraan kehabisan BBM akibat terjebak kemacetan panjang, terutama pada puncak arus liburan.

Selain soal pasokan, Tulus menyoroti potensi antrean panjang di SPBU yang dapat berdampak pada kemacetan lalu lintas. Ia menilai rekayasa manajemen trafik di sekitar SPBU perlu dilakukan secara adaptif agar antrean tidak meluber ke badan jalan.
Dari sisi pelayanan, ia mengingatkan agar fasilitas pendukung di SPBU, seperti toilet dan musala, berada dalam kondisi layak dan bersih, serta didukung ketersediaan air bersih.
“SPBU bukan hanya tempat mengisi BBM, tetapi juga ruang singgah masyarakat,” katanya.
Tulus juga meminta Pertamina meningkatkan pengawasan terhadap praktik kecurangan di SPBU di tengah tingginya volume transaksi selama libur panjang. Di saat yang sama, inovasi pelayanan dinilai penting agar konsumen merasa aman dan nyaman.
Di luar peran operator, ia mengimbau masyarakat agar memanfaatkan waktu secara proporsional saat berada di SPBU, serta mematuhi aturan keselamatan, termasuk larangan merokok di area SPBU.
“Kelancaran dan keselamatan libur panjang membutuhkan peran semua pihak,” ujar Tulus.(*)
Kontributor: Tommy
Editor: Abdel Rafi



