
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Di bawah langit biru pesisir Pantai Martajasah, Bangkalan, ratusan bibit mangrove tertanam di lumpur pesisir, Senin (3/11/2025). Di antara para relawan dan warga, tampak sejumlah dosen serta mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menanam pohon dengan semangat yang sama: menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim.
Festival Mangrove VIII yang digelar di kawasan tersebut menjadi momentum bagi UNAIR untuk menegaskan perannya dalam pelestarian lingkungan. Melalui kolaborasi bersama Ikatan Alumni (IKA) UNAIR Cabang Bangkalan, kegiatan ini tak hanya berfokus pada penanaman mangrove, tetapi juga menghadirkan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat pesisir serta pelepasan burung air dan kepiting ke habitat alami mereka.
“Penanaman mangrove bukan sekadar kegiatan simbolis. Setiap pohon yang tumbuh berarti oksigen untuk kehidupan dan masa depan yang lebih sehat,” ujar Rektor UNAIR, Muhammad Madyan, dalam keterangan yang diterima redaksi media ini, Selasa (4/11/2025). Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan akademik universitas.
Partisipasi UNAIR dalam Festival Mangrove bukan hal baru. Tahun-tahun sebelumnya, UNAIR juga aktif memberi layanan kesehatan dan edukasi lingkungan bagi warga pesisir. Namun, tahun ini, kegiatan itu dikemas lebih kolaboratif dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan (LPMB) UNAIR, Hery Purnobasuk, menjelaskan bahwa penanaman mangrove menjadi bagian dari program jangka panjang. “Ke depan, kami akan melanjutkan kegiatan serupa di berbagai daerah. Dalam waktu dekat, UNAIR juga akan menanam mangrove di kawasan Wonorejo, Surabaya, bersama mitra dari Malaysia,” ujarnya menambahkan.
Apresiasi dari Pemerintah dan Dunia Pendidikan
Atas konsistensinya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang konservasi, UNAIR menerima apresiasi dari Gubernur Jawa Timur. Penghargaan itu diserahkan kepada Ketua LPMB UNAIR sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi universitas dalam pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat di sektor lingkungan.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi panggung bagi generasi muda. Sulton Arifin, salah satu mahasiswa UNAIR, menerima Beasiswa Bank Indonesia yang diserahkan bersamaan dengan festival. Pemberian beasiswa itu menjadi simbol dukungan terhadap mahasiswa yang berperan aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan.
Keterlibatan UNAIR dalam Festival Mangrove ke-VIII menjadi bagian dari komitmen universitas dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sejumlah target yang tercermin dalam kegiatan ini antara lain Good Health and Well-Being (SDG 3), Clean Water and Sanitation (SDG 6), Life Below Water (SDG 14), Life on Land (SDG 15), Climate Action (SDG 13), serta Partnership for the Goals (SDG 17).
Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten di pesisir Bangkalan, UNAIR menunjukkan bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk menanam harapan yakni harapan akan bumi yang lebih hijau dan masa depan yang lebih berkelanjutan. Semoga.(*)
Kontributor: PKIP
Editor: Abdel Rafi



