
SURABAYA, CAKRAWARTA.com – Pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga bisa tampil sebagai garda depan dalam menjaga kesehatan lingkungan. Hal inilah yang ditunjukkan dalam kolaborasi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Pondok Pesantren Al-Amin, beberapa waktu lalu.
Kegiatan edukasi dan pendampingan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) itu diikuti para santri dengan antusias. Mereka belajar langsung mengenai pola hidup bersih, menjaga sanitasi lingkungan, hingga strategi sederhana mengurangi potensi berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.
“Pesantren padat santri tentu memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit menular. Karena itu, kami ingin para santri menjadi agen perubahan yang bisa menularkan perilaku sehat, tidak hanya di pesantren tetapi juga di masyarakat sekitar,” ujar salah satu dosen FKM UNAIR yang terlibat dalam kegiatan.
Para santri diajak mempraktikkan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas), membersihkan titik-titik rawan jentik, serta memahami pentingnya gotong royong dalam menjaga kesehatan lingkungan.
Pihak Pesantren Al-Amin menyambut baik sinergi ini. “Kami merasa pesantren bukan sekadar tempat belajar agama, tapi juga tempat membentuk kader yang peduli kesehatan. Santri harus sehat agar bisa menimba ilmu dengan optimal,” kata perwakilan pengasuh pesantren.
Dengan dukungan akademisi dan semangat gotong royong, pesantren diyakini bisa menjadi benteng pertama dalam melawan ancaman DBD. Gerakan kecil dari lingkungan pondok diharapkan meruyak menjadi inspirasi luas bagi masyarakat untuk hidup lebih sehat dan bebas nyamuk. (*)
Editor: Abdel Rafi