Thursday, April 18, 2024
HomePendidikanUnair Lepas 1.350 Mahasiswanya Untuk KKN Tematik

Unair Lepas 1.350 Mahasiswanya Untuk KKN Tematik

Prosesi pelepasan 1.350 mahasiswa Unair di Airlangga Convention Center, Kampus C Unair Surabaya, Selasa (2/7/2019) pagi oleh Rektorat. 

 

SURABAYA – Sebanyak 1.350 mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Airlangga resmi dilepas Wakil Rektor I Prof. Dr. Djoko Santoso, Ph.D., K-GH., FINASIM., pada hari ini, Selasa (2/7/2019) di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR.

KKN menjadi salah satu program wajib yang diikuti para mahasiswa menjelang akhir masa perkuliahan. Tepatnya sebagai bagian mewujudkan tridarma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UNAIR Dr. Eko Supeno drs., M.Si., menyampaikan bahwa UNAIR menerapkan sembilan skema KKN. Meliputi, KKN-BBM (Belajar Bersama Masyarakat) Tematik; KKN Back to Village; KKN Ceria; KKN Luar Negeri; KKN Pemilu; KKN IPE (Interprofessional Education); KKN Kebangsaan Ke-6; KKN Citarum dan KKN PPM Dikti.

Selama ini, ungkap Dr. Eko Supeno, terdapat sebanyak 3.000 mahasiswa UNAIR setiap semester diterjukan ke wilayah KKN. Berkaca pada jumlah itu, tidak sedikit kontribusi yang telah diberikan mahasiswa kepada masyarakat, cukup signifikan.

“Di sisi lain, bagi mahasiswa, KKN Tematik ini turut mendorong proses belajar yang baik bagi mahasiswa. Sekarang telah dikembangkan konsep-konsep KKN dengan berbagai macam SKIM (skema, Red), yaitu ada 9 SKIM. Sehingga masing-masing model KNN tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan kebutuhan yang ada di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Tapi, yang diberangkatkan untuk yang hari ini hanya SKIM ke 1. Yaitu, KKN BBM Tematik. Eko Supeno menyebutkan, banyaknya skema yang diterapkan UNAIR terkait pengabdian itu bukan tanpa alasan. Selain memberikan banyak wadah bagi mahasiswa, hal itu menandakan mahasiswa UNAIR siap diterjunkan dan memberikan kontribusi pengabdian di manapun di wilayah Indonesia.

Salah satu tujuan KKN Tematik ini menurutnya UNAIR siap berada di mana saja untuk mengabdi di negeri. Misalnya, KKN Back to Village. KKN itu, terang Dr. Eko, berisi kegiatan mengembalikan mahasiswa yang bersangkutan ke desa mereka. Tujuannya, kelak ketika lulus, para mahasiswa tersebut dapat dan mampu dengan siap untuk kembali membangun dan mengabdi di kampung halaman mereka.

”Saya berharap dengan berbagai ragam SKIM KKN dan tersebar di banyak wilayah atau propinsi, hasilnya lebih fokus, maksimal, dan memberi impact yg besar,” ucapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Djoko dalam kata-kata pelepasannya menyampaikan bahwa pengabdian nyata kepada masyarakat menjadi satu bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan. Terutama memperkuat kemampuan nilai-nilai kepemimpinan.

Djoko menjelaskan, segala problematika yang dihadapi ketika berhubungan langsung dengan masyarakat mendorong mahasiswa dapat pro aktif dan berinisiatif melakukan sesuatu. Dengan begitu, soft skill kepemimpinan setidaknya mampu terasah dengan baik.

”Ini (Kegiatan KKN, Red) merupakan salah satu bagian proses panjang dalam rangka proses penyempurnaan leadership. Yang ketika lulus, jadi bibit leader yang luar biasa,” tuturnya.

(bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular