Friday, March 29, 2024
HomeGagasanTerpecahnya Islam dan Arti Penting 10 Muharam (6/ Selesai): Menyaksikan dari Dekat...

Terpecahnya Islam dan Arti Penting 10 Muharam (6/ Selesai): Menyaksikan dari Dekat Tempat Terbunuhnya Ali dan Hussein

 

”Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat?” Rasulullah SAW menjawab, “Yang mengikutiku dan para sahabatku.” (HR Imam Tirmizi).

Masjid Al-Kufa, di Kufa, Irak adalah perjalanan berkesan saya selama di Irak yang tidak pernah saya lupakan, apalagi dalam rangka menyambut 10 Muharram, meski saya ke Irak, yang diundang Duta Besar Indonesia di Irak waktu itu, Letnan Jenderal TNI (Purn/Marinir) Safzen Noerdin, tidak bertepatan dengan tanggal 10 Muharram.

Tetapi perjalanan saya ke ibukota Irak, Baghdad, September 2014, secara kasat mata menyaksikan Masjid Ali Radhiyallahu Anhu, Al-Kufa atau Al-Kufah dan kemudian ke Karbala menyaksikan tempat terbunuhnya Hussein, putra Ali Radhiyallahu Anhu.

Tepatn bulan September 2014, ketika saya sudah sampai di Irak, yang sudah hancur akibat serangan pasukan yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Bom bunuh diri pun akibat ketidakpuasan sebagian rakyat Irak, hampir setiap hari terjadi. Terutama dari pasukan mantan Presiden Irak Saddam Hussein yang beragama Islam Sunni.

Irak berpenduduk mayoritas Islam Syiah. Ketika saya ke sana pada bulan September 2014, suasananya tidak lagi seperti ketika saya ke Irak pertama kali di bulan Desember 1992. Meski ada embargo ekonomi dari AS dan diberlakukannya wilayah larangan terbang.

Masjid Al-Kufah (Al-Kufa), itulah masjid yang saya kunjungi. Sebuah masjid yang dibangun Abad VII yang luasnya 11.000 persegi. Mungkin sekarang, luasnya semakin bertambah, karena sewaktu saya ke sana, masjid itu sedang dibangun dan diperluas. Kufa atau Kufah itu sendiri merupakan sebuah kota di Irak. Jaraknya 170 km di selatan Baghdad, ibukota Irak.

Sudah dapat dipastikan, memasuki masjid itu saya sangat kagum. Masjid itu terawat dengan baik, bersih dan berlapiskan cahaya lampu. Di samping itu, saya bersama beberapa staf Kedutaan Besar RI di Baghdad, terutama dengan Hilmy, satu-satunya staf kedutaan dari TNI aktif, diajak berkeliling dan juga diperlihatkan di mana Ali Radhiyallahu Anhu, sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu karena beliau berkantor di dalam sebuah ruangan selama di sana. Staf kedutaan menyuruh saya melakukan sholat di sebuah tempat yang dianggap dekat makam sahabat Rasulullah tersebut.

Pergi ke makam sahabat Rasulullah (Ali Radhiyallahu Anhu) itu sebagai seorang manusia, pasti sedih. Beliau meninggal dibunuh. Sama halnnya dengan Khalifah sebelumnya, Usman Radhiyallahu Anhu.

Saya menitikkan air mata, ketika pemandu bercerita tentang sahabat Nabi, Ali Radhiyallahu Anhu itu.

Setelah berkeliling, saya pun kembali ke penginapan. Besok, pada Hari Minggu, 21 September 2014, perjalanan akan dilanjutkan ke Karbala di mana anaknya Ali Radhiyallahu Anhu, Hussein secara mengenaskan dipancung dan kepanya lepas dari badan. Ada yang mengatakan kepalanya ditendang oleh kaki-kaki kuda musuh.

Karbala, dulunya disebut Padang Karbala, karena di sinilah tempat pertempuran, sebuah padang yang luas. Ketika, saya masuk ke gedung Karbala itu, banyak yang berziarah dan berdoa seraya menangis. Sebagai seorang manusia, air mata saya juga menetes. Saya ikut berdoa.

Di Indonesia Menjadi Budaya

Warga Kota Pariaman, Sumatera Barat setiap tahun selalu memperingati hari kematian Hussein ini. Hanya tahun 2020 ini, acara serupa ditiadakan. Namanya, atraksi budaya Tabuik atau Batabuik yang biasanya dilaksanakan setiap 1 hingga 10 Muharram. Tahun ini ditiadakan, karena ditakutkan menjadi sumber penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Biasanya dalam pesta budaya Tabuik di Pariaman dilaksanakan sejumlah kegiatan mulai 1 Muharram dengan kegiatan puncak yaitu pada 10 Muharram dengan agenda mambuang Tabuik ke laut. Dalam rentang waktu tersebut terdapat sejumlah kegiatan yang memancing kunjungan dari wisatawan.

Untuk mengganti kegiatan Batabuik Pemko Pariaman akan menggelar forum diskusi untuk mengevaluasi dan mematangkan persiapan Batabuik di Pariaman pada 2021.

Dengan forum diskusi tersebut dan pandemi Covid-19 usai, maka Batabuik yang dilaksanakan 2021 akan lebih meriah dari tahun sebelumnya.

Tanggal 10 Muharram, bukan beberapa peristiwa saja yang terjadi. Ada 10 peristiwa yang tercatat dalam Sejarah Islam pada tanggal 10 Muharram tersebut.

Pertama, tobatnya Nabi Adam ‘alaihissalam kepada Allah SWT atas dosa-dosanya. Nabi Adam as, diampuni dan diterima taubatnya setelah memakan buah khuldi.

Kedua, Nabi Idris ‘alaihissalam diangkat ke tempat yang lebih tinggi. Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Idris memperoleh derajat yang luhur, beliau dibawa ke langit oleh karena sifatnya yang selalu berbelas kasihan kepada sesamanya.

Ketiga, Nabi Musa ‘alaihissalam dianugerahi kitab Taurat. Saat berada di bukit Thursina (Sinai) dan beliau diselamatkan dari pasukan Fir`aun saat menyeberangi Laut Merah, Nabi Musa beserta umatnya mendapat kemenangan dan keselamatan dari Allah.

Keempat, Nabi Ibrahim’alaihissalam sebagai khalilullah atau kekasih Allah SWT. Pada 10 Muharram, Nabi Ibrahim dituduh menghancurkan berhala di tempat pemujaan Namrud dan dilemparkan ke dalam api yang menyala dan berkobar. Namun beliau terhindar dari siksaan raja Namrud atas seizin Allah.

Kelima,  berlabuhnya kapal Nabi Nuh’alaihissalam di bukit Zuhdi dengan selamat. Nabi Nuh turun dari perahu penyelamat bersama umatnya yang beriman, serta terhindar dari air bah dan taufan yang dasyat.

Keenam, Nabi Yusuf ‘alaihissalam dibebaskan dari penjara mesir karena fitnah. Saat Nabi Yusuf remaja, wajahnya yang sangat tampan telah membuat istri majikannya, Zulaikha terpikat, dan ia lalu membuat rencana untuk memperdaya dan menjerumuskan Nabi Yusuf ke dalam perbuatan zina. Saat itulah beliau memohon pertolongan kepada Allah dari keburukan dan tipu-daya dan Allah pun mengabulkan dengan memberikan pertolongan.

Ketujuh, pertemuan Nabi Yakub ‘alaihissalam dengan putranya Yusuf. Berkumpulnya Nabi Yusuf dan Ya’qub setelah berpisah 40 tahun juga terjadi pada 10 Muharram. Pada waktu itu, Nabi Yakub juga mendapat anugerah lainnya, yakni disembuhkan dari kebutaan.

Kedelapan, Nabi Yunus ‘alaihissalam selamat dan berhasil keluar dari perut ikan. Pada hari Asyura Allah SWT mengabulkan permohonan Nabi Yunus dengan menyelamatkan beliau dari perut ikan nun (jenis ikan yang sangat besar).

Kesembilan, kembalinya kerajaan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Pada 10 Muharram Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman di mana pada saat itu, Nabi Sulaiman pernah kehilangan kerajaannya. Dikisahkan Nabi Sulaiman memerangi raja kafir dan anak perempuan dari raja kafir itu dinikahi. Karena istrinya selalu rindu kepada ayahnya, istrinya memohon kepada Nabi Sulaiman untuk dibuatkan patung yang menyerupai ayahnya.

Ternyata istri Nabi Sulaiman menyembah patung ayahnya di luar pengetahuan Nabi Sulaiman. Karena itulah istrinya kemudian diikuti oleh setan.

Suatu ketika pada saat berwudhu, Nabi Sulaiman memiliki cincin sakti yang tidak boleh dibawa ke kamar mandi, sehingga dititipkan kepada istrinya, ternyata itu bukan istrinya melainkan setan yang menyamar sebagai istri Nabi Sulaiman. Oleh karena jimat Nabi Sulaiman adalah cincin, maka hilanglah sebagian kekuatannya.

Kesepuluh, Nabi Isa ‘alaihissalam diangkat ke langit. Allah SWT mengangkat Nabi Isa as ke langit pada 10 Muharram di mana Allah telah menukarkan Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Isa as dari kekejaman kaum Bani Israil.

Itulah beberapa peristiwa yang terjadi pada 10 Muharram.

 

DASMAN DJAMALUDDIN

Sejarawan dan Wartawan Senior

RELATED ARTICLES

Most Popular