JAKARTA – Persoalan Stunting menjadi problem nasional. Masih tingginya angka stunting di Indonesia membuat pemerintah menjadikan stunting problem serius yang harus ditekan angkanya serendah mungkin.
Masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, stunting akan menjadi mata rantai menurunnya angka warga negara yang produktif. Dan ini akan menganggu kedaulatan tenaga kerja di Indonesia.
Tingginya angka stunting akan menyebabkan adanya generasi tidak produktif sehingga membuka celah semakin eksodusnya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Martha Tiana Hermawan, Ketua KPW DKI Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia dalam paparnya di acara buka puasa bersama dan diskusi yang diadakan oleh Rekan Indonesia, Minggu (26/5/2019) di Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
“Stunting adalah perkembangan anak dari 0-59 bulan dimanaanak menjadi pendek akibat asupan gizi yang buruk sejak dalam kandungan,” jelas Tian biasa Martha Tiana Hermawan dipanggil.
Tian juga menjelaskan bahwa stunting akan juga berimbas pada kondisi ekonomi politik negara dimana jika tidak dapat diatasi akan menyebabkan terciptanya generasi yang tidak produktif.
Selain itu di akhir paparannya, Tian juga menginstruksikan kepada kader Rekan Indonesia untuk juga memantau wilayahnya masing masing terkait dengan stunting ini dan segera melaporkan kepada KPW DKI Rekan Indonesia jika mendapat temuan anak penderita stunting yang belum mendapat penanganan dari pemerintah DKI.
(an/bti)
