Wednesday, April 24, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanPengmas FKM Unair Dan Upaya Sadar Sindrom Metabolik

Pengmas FKM Unair Dan Upaya Sadar Sindrom Metabolik

SURABAYA – Sekitar sebulan lalu tepatnya pada 17-18 Oktober 2022, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya melakukan kolaborasi dengan Puskesmas Sukodadi di Kabupaten Lamongan mengadakan pemeriksaan Sindrom Metabolik.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat (pengmas) menggandeng puskesmas Sukodadi, Lamongan dan diselenggarakan di 2 desa, Sukodadi dan Sukolilo dengan sasaran peserta program prolanis kedua desa yaitu para lansia yang menderita diabetes, hipertensi dan sebagian dengan hiperkolesterol dan hipertrigliseridemia.

“Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang terjadi bersamaan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Kondisi tersebut meliputi peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal,” ujar Laura Navika Yamani, Ph.D pada cakrawarta.com, Kamis (17/11/2022) siang.

Laura yang merupakan Ketua program Pengmas FKM Unair di Lamongan itu memaparkan memang sindrom metabolik belum banyak dikenal meskipun secara tak langsung sindrom ini banyak diderita oleh masyarakat.

“Di dua desa ini kami menyasar total 155 peserta dimana kami memberikan sosialisasi terkait penyakit sindrom metabolik dengan materi dan pemberian buku saku tentang sindrom metabolik sekaligus pengambilan darah dari masing-masing peserta untuk dilakukan pemeriksaan kriteria-kriteria sindrom metabolik seperti BMI untuk melihat apakah obesitas atau tidak, kadar kolesterol HDL, kadar trigliserida, hipertensi, dan gula darah,” papar Laura.

Dijelaskan Laura, pihak desa, puskesmas maupun tim pengmas berharap bahwa kegiatan ini bisa memberikan makna dan manfaat bagi peserta. Adanya sosialisasi tentang penyakit sindrom metabolik ini diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap penyakit tertentu dan dapat melakukan upaya pencegahan misalnya dengan melakukan pemeriksaan dini di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.

Laura Navika Yamani saat menyampaikan materi dan menjelaskan isi buku saku tentang penyakit Sindrom Metabolik pada warga dua desa di Kabupaten Lamongan pada 17-18 Oktober 2022 lalu. (foto: cakrawarta)

“Pengetahuan masyarakat tentang Sindrom Metabolik menjadi penting untuk menentukan langkah antisipatif mereka ke depannya karena komplikasi Sindrom Metabolik dapat menyebabkan munculnya penyakit serius antara lain penyakit Kardiovaskuler (Atherosclerosis dan Coronary heart disease), Nonalcoholic fatty liver disease (Hepatic steatosis, hepatic steatohepatitis, cirrhosis), kanker (pancreas, breast, bladder), kidney dysfunction dan pancreatic dysfunction,” tegas Laura.

Dosen Epidemiologi itu mengatakan bahwa tujuan utama dari dimilikinya langkah penanganan sindrom metabolik adalah menurunkan risiko penyakit jantung koroner, dengan menurunkan kadar LDL dan tekanan darah tinggi serta penanganan diabetes.

“Kurangnya aktivitas fisik dan kelebihan berat badan merupakan kontributor utama yang mendasari perkembangan sindrom metabolik. Dalam sosialisasi di dua desa tersebut telah kami sampaikan sehingga harapan kami dari tim Pengmas FKM Unair, masyarakat lebih sadar akan problem kesehatan yang dialaminya serta paham harus melakukan apa ke depannya,” tukasnya.

Laura menegaskan bahwa masyarakat dapat melakukan beberapa langkah pencegahan agar tidak sampai mengalami penyakit Sindrom Metabolik beberapa diantaranya seperti olahraga jenis yang sedang dan dilakukan selama 30 menit dalam 5 hari per minggu dan dapat ditingkatkan sampai 60 menit dalam 5 hari.

“Selain olahraga, perubahan pola makan harud dilakukan seperti membatasi makanan olahan, lemak jenuh dan lemak trans, daging merah, unggas, natrium dan gula tambahan. Sebaliknya, makan lebih banyak ikan (tanpa kulit dan tidak digoreng). Tiga puluh persen kalori harian harus berasal dari lemak. Mengonsumsi lemak sehat seperti yang ada dalam minyak canola, minyak zaitun, minyak biji rami dan kacang pohon,” sarannya.

Selain itu, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan berat badan secara berkala dan mengontrol berat badan; Melakukan pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin agar terhindar dari penyakit diabetes dan hipertensi; Membatasi asupan garam, gula, dan lemak jenuh.

“Nah yang penting juga karena kita di Indonesia, menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol menjadi penting dilakukan. Lalu kelola stress dengan baik dan membiasakan diri melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan,” pungkas Laura.

Untuk diketahui, FKM Unair rutin mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di berbagai daerah di Jawa Timur dan Indonesia sebagai tanggung jawab sosial dalam upaya mendorong kehidupan masyarakat yang lebih sehat.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

23 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular