MADIUN – Gado-gado merupakan makanan khas Betawi yang berisi sayur-sayuran direbus, irisan telur dan tahu, serta ditaburi bawang goreng dan kerupuk. Ditambahkan pula dengan bumbu kacang atau saus dari kacang tanah yang telah dihaluskan yang kemudian diaduk merata.
Namun Gado-Gado Bosbow yang ada di Kota Madiun ini berbeda dengan pada umumnya. Gado-gado yang satu ini bukanlah merupakan makanan yang siap untuk disantap, melainkan lahan pertanian yang ditanami dengan berbagai macam sayuran dan buah-buahan.
Nama Bosbow sendiri diambil dari nama Asrama Bosbow milik Korem 081/DSJ yang menjadi lokasi lahan pertanian tersebut. Mulai dari melon, cabe, kacang panjang, terong, mentimun, kacang koro, dan sawi, semua ada di sana.
Lokasi itu dulunya hanya merupakan lahan tidur. Namun, di tangan Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono, lahan itu berhasil diubah menjadi lahan pertanian yang produktif.
Berbekal tangan dingin dan prestasinya dulu yang pernah mendapatkan Pin Emas dari Presiden Jokowi atas prestasinya sebagai Dandim terbaik dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan, Pamen TNI AD itu mampu memanfaatkan dengan baik lahan tidur di Asrama Bosbow yang merupakan bangunan tua peninggalan Penjajahan Belanda.
Tak hanya beda dari segi wujudnya, dari segi pemanfaatan hasil, Gado-Gado Bosbow juga jauh berbeda.
Jika lahan pertanian biasanya akan memberikan keuntungan dari sisi materi bagi pemiliknya, namun Gado-Gado Bosbow tidak demikian. Karena hasil dari lahan pertanian itu akan dibagi-bagikan kepada anggota Korem 081/DSJ dan masyarakat kurang mampu di sekitarnya.
Lebih dari itu, untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi bagi anggota dan masyarakat sekitar, di lahan pertanian Gado-Gado Bosbow itu juga terdapat sebuah kolam ikan besar yang digunakan untuk budidaya lele.
(arwang/rafel)