Thursday, April 18, 2024
HomeEkonomikaDaerahFasilitasi Kepulangan Pekerja Migrannya, Pemprov Jateng Jalin Komunikasi Intens Dengan Jatim dan...

Fasilitasi Kepulangan Pekerja Migrannya, Pemprov Jateng Jalin Komunikasi Intens Dengan Jatim dan Banten

Ganjar Pranowo saat menerima laporan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah terkait kepulangan ribuan pekerja migran asal Jawa Tengah yang melalui Bandara Juanda Jawa Timur dan Bandara Soekarno-Hatta Banten. Karenanya, Pemprov Jawa Tengah intens berkomunikasi dengan Pemprov Jatim dan Banten guna memfasilitasi kepulangan ribuan warganya yang berstatus pekerja migran dari sejumlag negara seperti Malaysia, Arab Saudi dan Hongkong. (foto: istimewa)

 

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjalin komunikasi intens dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim) dan Banten terkait kepulangan ribuan pekerja migran ke kampung halaman di Jateng. Selain menyiapkan protokol kesehatan, juga terkait sarana transportasi untuk mudik secara aman.

Tidak hanya pemerintah daerah setempat. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Hal Itu terutama terkait penatalaksanaan kesehatan Covid-19.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng Sakina Roselasari menyebutkan bahwa pekerja migran asal Jateng itu, telah menyelesaikan kontrak kerja di berbagai negara, seperti Hongkong, Malaysia dan Arab.

“Pekerja migran asal Jateng kembali (dari luar negeri) mendarat dari dua bandara Soekarno-Hatta di Banten dan Juanda di Surabaya. Di kedua bandara itu, mereka telah melewati mekanisme pemeriksaan swab dan karantina. Sampai ada hasil negatifnya baru kembali ke kampung halaman,” tutur Sakina, seusai mengikuti rapat penanggulangan Covid-19, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (18/5/2021).

Menurut data yang dikantonginya, hingga 15 Mei 2021 pekerja migran yang turun di Bandara Juanda mencapai 474 orang. Sementara, di bandara Soekarno Hatta mencapai 1.241 orang. Mereka kebanyakan berasal dari Kabupaten Pati, Jepara, Kendal, Cilacap, Brebes, dan Banyumas.

“Kami jalin komunikasi dengan Jatim baik itu dinas tenaga kerja dan dinas kesehatan. Kemudian dengan BP2MI, kami juga berkomunikasi. Di Juanda kemarin tidak bisa pulang mandiri, akhirnya Pemprov Jateng memfasilitasi dua bus kemarin sebelum lebaran,” tutur  Sakina.

Ia menyebutkan, kepulangan para pekerja migran dilakukan secara bergelombang. Bahkan di antaranya ada yang pulang menggunakan fasilitas pribadi ke kampung halaman. Namun demikian, prosedur protokol keamanan tetap harus dilalui.

“Kalau perkiraannya yang akan pulang kurang lebih sekitar 4.000 orang, baik di bulan April atau Mei ini karena kontraknya habis. Namun, kenyataannya yang pulang tidak sebanyak itu, hanya sekitar 1.000 orang, karena ada pula yang memperpanjang kontrak mereka,” imbuh Sakina.

Terkait masa depan mereka sesudah pulang kampung, Sakina berpesan agar mereka menjadi pengusaha. Namun demikian, bagi eks pekerja migran, yang bingung mencari pekerjaan, diharapkan menghubungi Disnaker setempat.

“Pekerja yang kontraknya habis, belum tentu bisa kembali ke luar negeri. Entah karena moratorium atau kondisi negara penerima kerja. Kami berharap mereka bisa menjadi wiraswasta. Kalau pelatihan, ada Kartu Prakerja yang bisa mengembangkan kemampuan.  Di web kami juga ada e-Makaryo, yang mempertemukan calon pekerja dan perusahaan,” urai Sakina mengakhiri keterangannya.

(bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular