Tuesday, November 12, 2024
spot_img
HomePolitikaBuka Rakornas PB 2023, Jokowi: Frekuensi Bencana Di Indonesia Naik 81%

Buka Rakornas PB 2023, Jokowi: Frekuensi Bencana Di Indonesia Naik 81%

Presiden Joko Widodo (tengah) saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2023 yang mengambil tema “Penguatan Resiliensi Berkelanjutan Menghadapi Bencana” bertempat di Jakarta Internasional Expo Hall B1 dan B2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). (foto: istimewa)

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2023 yang mengambil tema “Penguatan Resiliensi Berkelanjutan Menghadapi Bencana” bertempat di Jakarta Internasional Expo Hall B1 dan B2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa, saat ini semua negara tengah mewaspadai perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana.

“Perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta juga mengungkapkan, frekuensi bencana di Indonesia naik 81%, dari 1.945 bencana di tahun 2010 menjadi 3.544 bencana di tahun 2022, yang meliputi banjir, letusan gunung berapi, tanah longsor, gempa bumi serta bencana alam dan non alam lainnya.

Oleh sebab itu, Jokowi menegaskan, kesiapsiagaaan dan kewaspadaan menjadi kunci utama, baik tahap pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana. Semuanya harus disiapkan dan dikelola dengan baik.

Lanjut, mantan Walikota Solo itu menekankan, tahap pra bencana sangat penting untuk memitigasi risiko serta meminimalisir korban dan kerugian akibat bencana.

“Dalam tahap pra bencana yang perlu dilakukan diawali dengan menyiapkan masyarakat, mengedukasi masyarakat, hingga memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk langkah-langkah antisipasi,” imbuhnya.

Dalam tahapan pra bencana, Jokowi pun memberikan berbagai penekanannya. Mulai dari pentingnya sistem peringatan dini, memberikan edukasi bencana kepada masyarakat, serta tata ruang dan konstruksi yang harus menjadi perhatian khusus bagi dinas pekerjaan umum daerah dan badan perencanaan pembangunan daerah.

Jokowi juga meminta, agar jajaran terkait memperhatikan peta kerawanan bencana dalam memberikan izin pendirian bangunan.

“Kita sudah punya peta dimana yang terjadi erupsi gunung berapi, dimana yang sering terjadi gempa, kita tahu semuanya. Mestinya mulai diwajibkan agar masyarakat yang mendirikan bangunan itu konstruksinya diarahkan, yaitu konstruksi-konstruksi yang anti gempa,” pungkasnya.

(rils)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Berita Terbaru

Most Popular