Wednesday, April 24, 2024
HomePolitikaNasionalBKMT: Antisipasi Komunis Muncul, Kawal RUU HIP!

BKMT: Antisipasi Komunis Muncul, Kawal RUU HIP!

Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauzia. Putri bungsu mantan Menteri Pemberdayaan Wanita Tuty Alawiyah ini meminta masyarakat waspada bangkitnya komunis dengan mengawa Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi  Pancasila (RUU HIP). 

 

JAKARTA – Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Syifa Fauzia menilai bahwa bagi generasinya bayangan tentang PKI adalah soal kekejaman seperti tergambar dalam film G30S/PKI karya Arifin C Noer. Dia merasa bahwa dalam 7 tahun terakhir, muncul wacana maupun diskusi terkait mulai bangkitnya upaya konsolidatif kebangkitan PKI.

Menurut Syifa, terlihat saat ini, satu  persatu pemikiran atau ideologi komunis mulai didengungkan banyak orang, tanpa segan, dan sedihnya tanpa ada pelarangan ataupun perdebatan berarti.

“Sebagai bagian dari organisasi Islam, meskipun saya hanya mendengar dari cerita orang tua, ataupun membaca dari beberapa literatur dan mengikuti diskusi, tentunya saya tahu bahwa ideologi PKI adalah ancaman tidak hanya ummat Islam, namun bangsa kita. Bahkan di tahun tahun PKI bangkit, para Kyai dan Ulama adalah juga target dari keberingasan PKI. Ini yang kita sebagai ummat Islam tidak boleh lupa,” ujar putri bungsu mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Hj. Tuty Alawiyah itu kepada redaksi cakrawarta.com, Rabu (10/6/2020) sore.

Maka, menurut Syifa muncul dan juga kisruhnya tentang Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dalam dua pekan belakangan, diharapkan menjadi kewaspadaan bersama.

“PKI memang dilarang di Indonesia, namun ideologi komunisnya bisa jadi masih atau mulai muncul berada di tengah-tengah masyarakat. Sebagai organisasi Islam, BKMT harus memahami aspek dan faktor apa saja yang terangkum dalam RUU HIP ini yang harus digarisbawahi dan difahami sehingga dapat kita waspadai gerak langkah RUU ke depannya. Harus kita kita kawal,” imbuh Syifa.

Syifa menegaskan bahwa PKI atau apapun namanya sekarang, telah bermanifes dengan mencoba ‘playing victim’.

“Apalagi dengan tidak adanya lagi pemutaran film G30S/PKI dan penghapusan di buku sejarah pelajar kita, ataupun ‘kecuekan’ generasi muda membahas ini, saya khawatir, kita ataupun generasi muda akan dengan mudah tergoda dengan ideologi komunis,” ujarnya dengan nada khawatir.

Untuk diketahui, BKMT adalah organisasi majelis taklim dengan dakwah sebagai roda dan ruh perjuangannya, karena itu, para kader dan anggota BKMT menurut Syifa harus mulai memahami RUU HIP lebih dalam, dan bagaimana menangkalnya dengan cara BKMT sendiri. Ia berharap sesiapa yang berkecimpung di BKMT harus membuka wawasan, membaca kembali sejarah, diskusi, atau tanggapan dan berita yang muncul di media masa untuk memperkaya pemikiran kita.

“Para Ustazah, aktivis, pengurus, anggota BKMT harus ikut serta bersama ormas lainnya berfikir cara terbaik untuk dapat mentransfer pemahaman ke masyarakat, sehingga masyarakat pun waspada dan dapat menangkis keberadaannya. Saya berharap kita bangsa ini terhindar dari paham atau ideologis yang ingin memecah belah, dan menggerus keteguhan iman Islam dan kebangsaan kita,” pungkasnya.

(ervan/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular