Friday, March 29, 2024
HomeSosial BudayaKemanusiaanAnjangsana Jadi Metode Pengakraban TNI dan Rakyat di Perbatasan RI-Timor Leste

Anjangsana Jadi Metode Pengakraban TNI dan Rakyat di Perbatasan RI-Timor Leste

Personel TNI dari Satuan Yonif 742/SWY khususnya personel Pos Salore Kipur I Satgas beranjangsana dengan masyarakat di Dusun Mudafehan Desa Tulakadi Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu NTT, Sabtu (2/10/2021) guna mengakrabkan dengan masyarakat sekitar pos. (foto: istimewa)

 

BELU – Personel TNI dari Satgas Pengamanan Perbatasan RI–Timor Leste Sektor Timur dari Satuan Yonif 742/SWY terus berupaya menjalin kebersamaan dan kerjasama dengan masyarakat di wilayah perbatasan seperti yang dilakukan personel Pos Salore Kipur I Satgas hari ini di Dusun Mudafehan Desa Tulakadi Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu NTT, Sabtu (2/10/2021).

Selain Pos Salore, beberapa pos Satgas Pamtas Sektor Timur juga melakukan hal yang sama yakni Pos Delomil melaksanakan komunikasi sosial dengan masyarakat binaannya di Desa Dilagusun, Pos Turiscain di Dusun Fatululi Desa Maumutin dan personel Pos Motaain mengenguk salah satu warga binaannya yang sedang sakit Dusun Motaain Desa Silawan.

Berkaitan dengan itu, Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Komandan Satgas Pamtas RI – RDTL Sektor Timur di Mako Satgas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat mengatakan anjangsana ataupun silaturahmi merupakan salah satu metode pembinaan teritorial yang harus dilaksanakan oleh seluruh personel TNI termasuk anggota Satgas Pamtas Sektor Timur.

“Alhamdulillah sejak kami datang pada Maret lalu sampai dengan sekarang, Prajurit kami senantiasa membangun kebersamaan dan jalinan silaturahmi dengan masyarakat terutama warga desa yang menjadi wilayah tanggungjawab masing-masing pos,” ungkapnya.

Hal itu menurutnya, harus dilakukan mengingat dengan harapan terjalin komunikasi yang efektif antara anggota pos dengan masyarakat sehingga apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan cepat menemukan solusi yang tepat seperti gotong royong ataupun lainnya termasuk memberikan pelayanan kesehatan.

Bayu Sigit juga mengungkapkan selama keberadaan Satgas yang dipimpinnya, masyarakat perbatasan khususnya Kabupaten Belu sangat terbuka dengan Prajurit Wira Yudha Sejati sehingga itu menjadi motivasi bagi Prajuritnya untuk bergaul dan menjalin kekeluargaan dengan masyarakat di perbatasan.

“Jadi masing-masing personel ini juga sudah memiliki keluarga asuh karena kedepan, satuan Yonif 742/SWY juga akan kembali melaksanakan Satgas ditempat yang sama,” terangnya.

Untuk itu, Alumnus Akmil 2003 itu juga mengingatkan personelnya untuk senantiasa bersama masyarakat minimal mampu memberikan kontribusi positif yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah pos masing-masing.

(bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular