SURABAYA – Tren perilaku halal atau halal lifestyle semakin berkembang di kalangan masyarakat dunia. Tak ketinggalan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar sedunia tentu sudah sepatutnya juga ikut terlibat masuk tren ini. Tidak hanya sebagai pasar atau konsumen produk dan jasa halal, namun juga terlibat aktif menentukan arah kebijakan penopang halal lifestyle agar tetap berada dalam rel syariat.
Melihat fenomena tersebut, Pusat Halal Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan Festival Halal Airlangga dengan tema “Emang Boleh Se-Halal Itu? : Menyinergikan Peluang dan Potensi, Menuju Usaha Mikro Kecil Naik Kelas“.
Diselenggarakan di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C, UNAIR, pada Rabu (6/11/2023), acara ini dihadiri oleh ribuan pegiat Usaha Mikro Kecil (UMK) binaan Pusat Halal UNAIR. Di antaranya ibu Lilian W, pelaku UMK yang memiliki produk abon ayam. Mendapat kesempatan dipanggil Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, saat sesi sambutan, Bu Lilian W tak menyia-nyiakannya. Ia bercerita terkait kebutuhan permodalan untuk mengembangkan usahanya.
“Ya butuh modal usaha Pak supaya berkembang. 10 juta, cukup hehe,” ucap Bu Lilian W sambil terkekeh.
Prof Nasih pun merespon dengan adanya program community bank.
“Jadi, kami di UNAIR ini ada community bank, kami kumpulkan dana, semacam dana abadi, untuk membantu usaha-usaha. Tanpa bunga, tanpa riba. Usaha ibu bisa diajukan,” jelasnya disambut riuh hadirin.
Dalam Festival Halal Airlangga ini juga mengundang beberapa pakar yang otoritatif dalam bidangnya. Di antaranya yang pertama, Ir Adiwarman A. Karim, SE., MBA., MAEP, pakar ekonomi dan keuangan syariah. Adiwarman menjelaskan terkait tanda-tanda keberkahan dari suatu aktifitas.
“Pertama, ketika kita melakukan amal sholeh, maka hati kita berbahagia. Kedua, ketika melakukannya orang di sekitar kita bahagia. Ketiga, kita mendapatkan manfaat. Keempat, orang lain pun mendapat manfaat,” jelas Adiwarman yang dalam sesi seminarnya disambut ramai penonton karena kebiasaan bagi-bagi duitnya.
Kemudian hadir pula Hj. Siti Aminah, M.Pd.I, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama. Ia memaparkan terkait pentingnya sertifikasi halal utamanya produk makanan minuman.
“Dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) nomor 6 tahun 2023, semua produk dan jasa makanan minuman yang beredar wajib disertifikasi halal pada tanggal 18 Oktober 2024,” jelas Siti Aminah.
Narasumber terakhir, Coach Joko Wardiyanto, owner Kotagede Jewellery sekaligus pegiat UMK menyampaikan pesan pentingnya filosofi guru SD diterapkan oleh para UMK.
“Maksud dari filosofi guru SD adalah berjuang sesuai hati nurani, sebab tantangannya banyak, tidak hanya soal jualan. Namun ditata dari awal sebagaimana guru SD, diajari mengenal Allah, mengatur keharmonisan rumah tangga, mengelola finansialnya, dan seterusnya,” ucap Coach Joko, sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, acara ini juga diramaikan stand bazaar oleh pegiat UMK binaan Pusat Halal UNAIR dan dihadiri pegiat UMK Surabaya dan sekitarnya.
(rafel/bus)