JAKARTA – Pasca pertandingan final pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari Cibinong (Bogor terdapat sejumlah kritikan yang muncul terkait infrastruktur stadion yang pertama kali dipakai untuk pertandingan level internasional. Kritikan itu muncul salah satunya dari Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) Tulus Abadi yang disampaikan kepada sejumlah awak media pada hari ini, Kamis (15/12/2016).
Menurut Tulus, di sekitar stadion, khususnya area parkir dinilainya masih berantakan dimana pemasangan paving blok belum beres.
“Saya menjadi salah satu saksi kemenangan Indonesia melawan Thailand semalam. Tetapi sejumlah infrastruktur belum siap seperti areal parkirnya. Saat hujan, tanah becek berceceran dimana-dimana. Seperti berjalan di tengah sawah…hahaha,” ujar Tulus sembari tertawa.
Dampak dari ketidakberesan pengelolaan parkir tersebut maka untuk memarkir mobil dan motor meluber kemana-kemana hingga sepanjang Jalan Tegar Beriman pun menjadi area parkir. Bahkan menurut kesaksian Tulus, parkir pun meluber ke gang-gang di perkampungan.
“Akhirnya, preman kampung pun marak. Mereka menggetok tarif parkir minim Rp 30.000,” kritiknya.
Tak hanya itu, yang lebih parah menurut Tulus adalah sinyal seluler yang sangat buruk, bahkan dinilainya nyaris error.
“Semua operator bermasalah, Nyaris no connection, gagal sms, gagal dial, gagal medsos, bbm dan whatspp,” tegasnya.
Oleh karenanya, Tulus menyesalkan mengapa operator seluler tidak memperkuat infrastruktur telekomunikasinya saat pertandingan berlangsung. Karena saat pertandingan Final Piala AFF 2016, kapasitas dan keandalan BTS akan loyo saat puluhan ribu orang berkumpul tanpa penguatan kapasitas BTS.
“Mestinya kan bisa toh diperkuat dengan BTS mobile,” pungkasnya.
(bm/bti)
