Wednesday, April 24, 2024
HomeEkonomikaRibuan Pekerja Pertamina Kepung Istana Sepi Pemberitaan, Ada Apa?

Ribuan Pekerja Pertamina Kepung Istana Sepi Pemberitaan, Ada Apa?

Aksi Damai FSPPB di Istana Merdeka Jakarta
Aksi ribuan pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) melakukan aksi damai di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019). (foto: istimewa)

JAKARTA – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait monopoli avtur oleh Pertamina yang seolah menjadi penyebab kenaikan harga tiket sejumlah maskapai penerbangan domestik berbuntut panjang. Dua opsi yang ditawarkan Jokowi pada saat perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Senin (11/2/2019) pekan lalu di Hotel Grand Sahid Jaya dinilai berlebihan dan tidak sesuai fakta di lapangan.

Tak pelak, hari ini, Selasa (19/2/2019) ribuan pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) melakukan aksi damai di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Para pekerja Pertamina bersiap menuju Istana Merdeka Jakarta, Selasa (19/2/2019). (foto: istimewa)

Sementara itu, dalam aksinya hari ini, ribuan pekerja perusahaan plat merah itu meminta ada audiensi langsung antara FSPPB dengan Presiden demi keberimbangan informasi seputar avtur.

“Kami (FSPPB, red.) hari ini hadir di depan Istana untuk meminta kepada Presiden agar dapat beraudiensi secara tatap muka guna memperoleh masukan yang berimbang dari sumber primer yang berada di garda depan pelayanan ketersediaan dan ketahanan energi di seluruh wilayah NKRI,” kata Presiden FSPPB Arie Gumilar.

“Masyarakat harus paham bukan avtur penyebab naiknya tiket pesawat. Harga avtur Pertamina sudah sangat kompetitif. Bahkan termurah nomor tiga di Asia Tenggara,” tegasnya.

Sejumlah Spanduk dipasang sebagai bentuk sikap FSPPB terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo soal monopoli harga avtur oleh Pertamina. Spanduk ini terpasang sejak beberapa hari lalu. Spanduk-spanduk inilah yang kemudian dibawa pada saat Aksi Damai hari ini di depan Istana Merdeka. (foto: istimewa)

FSPPB menduga ada sejumlah pihak yang mencoba “mengail di air keruh” yaitu memanfaatkan situasi kekisruhan harga avtur sebagai bahan bakar pesawat untuk mengerdilkan peran Pertamina sebagai supplier utama bandara di seluruh wilayah Indonesia.

“Jaga marwah pekerja, jaga marwah Pertamina, Pertamina bukan untuk sebagai alat pencitraan dan bukan alat untuk politik praktis,” ujar Dicky Firmansyah selaku Sekjen FSPPB dalam orasinya di depan ribuan massa aksi yang hadir.

Seperti diketahui, dalam pidatonya pekan lalu itu, Jokowi berencana memberi dua pilihan kepada Pertamina terkait masalah Avtur tersebut yaitu Pertamina menurunkan harga avtur atau Pertamina mengizinkan perusahaan minyak lain (swasta, red.) untuk menjual avtur.

“Pilihan-pilihannya hanya itu. Sudah, enggak ada yang lain. Karena memang ini sangat mengganggu sekali,” tandas Jokowi saat itu.

Anehnya, aksi ribuan pekerja FSPPB yang menarik perhatian masyarakat di sekitar lokasi justru nampak tidak mendapatkan perhatian pemberitaan dari media arus utama. Seperti diungkapkan seorang netizen di akun twitter @Hidayatfx1 “Ada demo karyawan pertamina di medan merdeka, terkait avtur sepertinya.. Tapi nyari beritanya di media online masih belum ada .. 🙁 “.

Bahkan pantauan redaksi cakrawarta.com di dunia maya nampaknya hanya sedikit media daring yang memberitakan Aksi Damai ribuan pekerja FSPPB ini seperti liputan6.com yang hanya mengeluarkan pemberitaan berupa foto-foto saja, merdeka.com dan cnbcindonesia.com. Tak mengejutkan jika kemudian publik bertanya,”Ada Apa?”

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular