JAKARTA – Minggu (16/8) tampak ratusan ulama dan tokoh Islam hadir dan ikut long march dari Senayan ke Bundaran HI bersama ratusan ribu umat Islam dalam acara PARADE TAUHID dalam rangka mensyukuri nikmat Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70.
Ulama dan tokoh yang hadir dalam acara tersebut di antaranya Habib Muhammad Rizieq Syihab (FPI), KH. Muhammad Al-Khaththath (FUI), KH. Nur Sasih (GMJ), Ust. Fahmi Salim (MIUMI), Ust.Alfian Tanjung (Taruna Muslim), Ust. Iqbal Siregar (GPII), Ust. Aslih (GPMI), Ust. Bernad Abdul Jabbar (FUI), Ust. Aru Asadullah (Suara Islam), dan lainnya.
Acara dibuka oleh Panitia, Ust. Haikal Hasan Baros dkk, lalu dimulai dengan orasi mengenai pentingnya perjuangan dalam Islam oleh KH. Bakhtiar Nashir (MIUMI), KH. Abu Jibril (MMI), KH.Ahmad Kholil Ridhwan (MUI) dan Habib Muhammad Rizieq Syihab (FPI) serta Ustz.Hj.Nurdiyati Akma.
Sementara itu, KH. Muhammad Arifin Ilham (Majelis Dzikir Adz-Dzikro) memimpin pembacaan dzikir dan doa. Ratusan ribu peserta Parade Tauhid ini dilepas oleh Ust. Fadhlan Qaramithan, seorang tokoh Islam asal Papua. Parade dilanjutkan dengan melakukan long march dari Senayan ke Bundaran HI dipimpin ulama kharismatik Betawi, KH.Abdurrasyid Abdullah Syafi’i yang terus mengumandangkan dzikir Tasbih, takbir dan tahmid sepanjang perjalanan.
Sepanjang jalan tampak aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya menjaga dengan tertib dan koperatif. Sementara para Laskar Islam dari berbagai ormas Islam dengan sigap dan semangat menjaga kelancaran pelaksanaan parade.
Adapun tuntutan Parade Tauhid kali ini terdapat sedikitnya 5 butir yang disebut LUMAT (Lima Tuntutan Umat), yaitu :
1. PENEGAKAN HUKUM hingga tuntas dalam Insiden Tolikara-Papua dengan menyeret semua pimpinan GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) yang terlibat ke pengadilan dan mencabut semua aturan daerah minoritas muslim di seluruh NKRI yang diskriminatif terhadap umat Islam, untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI.
2. SERUAN ANTI PKI dengan menyerukan umat Islam agar waspada terhadap Kebangkitan PKI, dan meminta pemerintah RI untuk memasukkan kembali sejarah pengkhianatan PKI ke dalam Kurikulum Pendidikan Sejarah Indonesia, serta menuntut TVRI agar memutar kembali film pengkhianatan G30S/PKI setiap tanggal 30 September, dengan tujuan melembagakan sikap ANTI PKI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Umat Islam Indonesia tetap menolak pemimpin kafir sesuai amanat Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Al-Ijma’, sekaligus memberi peringatan keras kepada pihak-pihak yang memanipulasi hujjah dan korupsi dalil atas nama agama untuk mengkampanyekan pemimpin kafir di tengah masyarakat.
4. SERUAN PERSATUAN kepada segenap umat Islam untuk penegakan syariat Islam, dan kebersamaan dalam mengganyang PKI, kelompok liberal, radikal dan ekstrem yang secara terang-terangan menghina dan menyerang Islam.
5. SERUAN WASPADA NASIONAL kepada segenap komponen bangsa bahwa jika Jokowi minta maaf kepada PKI maka akan menjadi pelanggaran konstitusional dan bencana nasional, sehingga diserukan mencabut mandat dari Jokowi sebagai presiden.
(ayab/bti)
