Friday, April 19, 2024
HomePolitikaPilkada DKI Putaran Kedua Ibarat Duel El-Classico

Pilkada DKI Putaran Kedua Ibarat Duel El-Classico

ilustrasi. (foto: istimewa)
ilustrasi. (foto: istimewa)

JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2017 putaran kedua menyisakan 2 pasangan calon (paslon) yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan Anies Baswedan – Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi).

Menjelang hari-H, pertarungan antara kedua paslon semakin sengit. Paslon nomor 3, Anies-Sandi yang awalnya sempat diragukan, elektabilitasnya terus menanjak hingga melewati petahana.

Hal tersebut tercermin dari survei yang dilakukan oleh Survei dan Polling Indonesia (SPIN). Jika Pilkada dilaksanakan hari ini Sabtu (15/4/2017), Anies-Sandi unggul 52% dari Basuki-Djarot 43%. Sisanya 5% belum menentukan pilihan.

Survei dilakukan dengan mewawancara secara tatap muka atas 761 responden di DKI Jakarta pada periode 8-13 April 2017. Informasi yang dihasilkan berupa profil responden dan pandangan responden terhadap pilihannya pada Pilkada DKI Jakarta putaran ke-2 mendatang. Margin of Error survei ini +/- 3,1%. Hasil survei dapat mewakili pendapat seluruh warga DKI Jakarta.

Direktur SPIN, Igor Dirgantara mengatakan naiknya elektabilitas Anies-Sandi dipengaruhi oleh beralihnya suara mayoritas pemilih Agus-,Sylvi.

“Sebanyak 77% pemilih yang pada putaran pertama memilih Agus-Sylvi mengalihkan suaranya kepada Anies-Sandi. Hal inilah yang menyebabkan elektabilitas paslon nomor 3 melonjak naik. Sementara itu suara Agus-Sylvi yang beralih ke Ahok-Djarot hanya 8%” ujar Igor.

Igor juga menemukan ada hal yang menarik dalam poling kali ini yaitu sebanyak 48% responden ingin ada pemimpin baru, hanya 44% yang menginginkan petahana kembali berkuasa. Namun demikian, 55% responden menyatakan ingin arah kebijakan petahana dilanjutkan, berbanding 35% dengan yang ingin arah kebijakan berbeda dari sebelumnya.

Anies-Sandi juga dianggap sebagai pemimpin yang bisa mempersatukan warga dari berbagai latar belakang, unggul 54% dibanding Basuki-Djarot 30%. Paslon nomor 3 juga unggul dalam masalah pendidikan (47%) dibanding paslon nomor 2 (41%).

“Mayoritas responden juga mengatakan bahwa masalah lapangan kerja dan pengangguran adalah prioritas utama yang harus diselesaikan oleh pemimpin Jakarta selanjutnya yaitu 59%,” imbuhnya.

Igor pun mengibaratkan Pilkada DKI Jakarta putaran 2 ini seperti duel El-Classico antara Real Madrid dan Barcelona.

“Pertarungan ini sungguh klasik, berat, dan penuh tantangan bagi kedua paslon. Duel yang sangat seru untuk kita nantikan siapa pemenangnya nanti pada 19 April mendatang,” tandasnya mengakhiri pernyataannya.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular