Friday, April 19, 2024
HomeEkonomikaPilihannya Jelas, Sidang Istimewa atau Revolusi Sosial Lengserkan Jokowi

Pilihannya Jelas, Sidang Istimewa atau Revolusi Sosial Lengserkan Jokowi

Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun Saat Kunjungan ke PKL di Alun-Alun, Kota Tegal.
Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun Saat Kunjungan ke PKL di Alun-Alun, Kota Tegal.
 
TANGERANG – Indonesia saat ini mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan harga pangan terus meroket dan tak terkendali ditengah daya beli masyarakat yang terus merosot, PHK masal terjadi dimana-mana. Demikian disampaikan Ketua Umum DPP APKLI (Asosiasi PKL Indonesia), dr Ali Mahsun saat ditemui tim Cakrawarta di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (30/8).
Menurut Ali, kondisi rupiah yang terus terjun bebas tembus hingga menyentuh angka Rp 14.000/USD, sementara omset para PKL dan pelaku sektor UKM anjlok hingga 40-50% bahkan sektor industru garmen mencapai 70% justru makin menyengsarakan rakyat.
“Rakyat makin sulit hidup dan terjadi pemiskinan masal. Pemerintahan Jokowi-JK selalu mencari kambing hitam dan tak pernah jujur akui kegagalan kelola ekonomi Indonesia. Jika kondisi ekonomi Indonesia makin memburuk dua bulan ke depan, maka Sidang Umum MPR RI pada Oktober 2015 sangat besar kemungkinannya berubah menjadi SI MPR RI lengserkan Jokowi-JK,” tegas Ali Mahsun.
Ali menilai, pemerintah saat ini terkesan abai dan tak peduli dengan penderitaan rakyat yang makin terjepit akibat melesunya kondisi perekonomian.
 
“Pemerintah terkesan acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat yang makin berat. Jokowi-JK harus ingat bahwa sabar itu ada batasnya. Kalau rakyat lapar, perutnya keroncongan dibiarkan begitu saja, jangan salahkan kalau rakyat berontak dan terjadi revolusi sosial, memaksa Jokowi-JK mundur”, tambah Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998 itu.
 
Dalam kapasitasnya sebagai pengayom PKL seluruh Indonesia, Ali menghimbau agar para PKL terus berjuang dan bertahan menyesuaikan dengan kondisi yang ada karena PKL terbukti sebagai sektor paling bisa bertahan menghadapi krisis ekonomi seperti yang pernah terjadi pada 1998 silam.
“Oleh karena itu, APKLI terus menerus serukan kepada PKL di tanah air untuk tetap berjualan dan memutar roda perekonomian rakyat. Melayani masyarakat, menyesuaikan dengan daya beli rakyat yang makin merosot. Tanpa PKL dipastikan ekonomi Indonesia saat ini kolaps dan bangkrut. Hal tersebut sudah terbukti pada Krisis ekonomi 1997/1998. Ditangan kalian para PKL, ekonomi Indonesia selamat, bukan ditangan konglomerat taipan atau lainnya,” pungkas pelopor Barisan Oposisi Nasional (BONG) untuk Indonesia itu.
(am/bti)
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular