Saturday, April 20, 2024
HomeGagasanPerjuangan Atlet Disabilitas Indonesia Di Tengah Diskriminasi

Perjuangan Atlet Disabilitas Indonesia Di Tengah Diskriminasi

IMG-20151210-WA0001

Tentu belum hapus dari ingatan kita betapa gempitanya Olimpiade Brazil 2016 diberitakan media. Bahkan 2 stasiun TV lokal menyiarkan secara khusus baik tunda maupun langsung beberapa even olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Brasil tersebut.

Belum lagi iklan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang berkali-kali muncul untuk menyemangati para atlet negeri kita yang sedang bertanding dan memotivasi dengan bonus 5 miliar rupiah untuk peraih medali emas.

Kita bahkan tentunya belum lupa betapa hiruk-pikuknya media dan tentunya kita sendiri ketika ikut larut dalam kebahagiaan setelah atlet badminton ganda campuran kita, pasangan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir atau yang akrab disapa Owi-Butet berhasil merebut medali emas satu-satunya untuk kontingen Indonesia. Hari ini, Rabu (7/9), adalah tepat hari pembukaan Paralimpiade 2016 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil. Pasti di antara kita ada yang tidak tahu atau bahkan masa bodoh terhadap even internasional bagi penyandang disabilitas ini. Padahal ajang kali ini adalah Paralimpiade ke-15 dan akan di gelar mulai hari ini, Rabu (7/9/2016) hingga Minggu (18/9/2016) dimana Indonesia turut pula mengirimkan kontingennya.

Apa itu Paralimpiade 2016? Paralimpiade adalah pertandingan olahraga tingkat dunia sekelas dengan Olimpiade. Hanya saja Paralimpiade dikhususnya kepada para atlet penyandang disabilitas fisik, mental, dan sensoral. Tercatat ada 9 atlet Indonesia yang berlaga di empat cabang Paralimpiade 2016 yakni renang, angkat besi, atletik dan tenis meja.

Cabang atletik adalah yang terbanyak mengirimkan atlet yakni 5 orang, diikuti angkat besi 2 orang, sementara renang dan tenis meja masing-masing satu orang.

Pada Paralimpiade sebelumnya ketika dihelat di London (Inggris) pada tahun 2012, Indonesia pernah mendapat medali perunggu dari cabang tenis meja melalui David Jakob. Kini David Jakob pun kembali dikirimkan untuk mengikuti Paralimpiade 2016.

Sayangnya, perjuangan atlet-atlet disabilitas ini sepi dari hingar-bingar pemberitaan dan tidak ada satu pun stasiun TV lokal yang menanyangkan siaran tunda maupun langsung Paralimpiade 2016 ini, padahal perjuangan atlet-atlet disabilitas disana adalah juga perjuangan atas nama bangsa dan negara ini.

Namun, dibalik ketidakpedulian yang kurang tersebut, tentunya kita tetap berharap Indonesia mampu mendulang medali kembali bahkan lebih banyak lagi dari Paralimpiade sebelumnya. Biarlah sejarah dunia yang mencatat perjuangan atlit disabilitas kita meski tanpa hingar-bingar pemberitaan dan semangat dari pemerintah serta motivasi prestasi dengan bonus uang.

Berjuanglah wahai kalian para atlet disabilitas Indonesia di Brasil 2016. Walau kepedulian terhadap kalian kurang, ayo harumkan nama bangsa dan negaramu. Selamat bertanding, doa kami menyertai kalian semua.

AGUNG NUGROHO

Ketua Nasional Pimpinan Kolektif Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (KPN Rekan Indonesia)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular