Saturday, April 20, 2024
HomeInternasionalPeringati Hari Internasional Al-Quds, Ribuan Demonstran Akan Datangi Kedubes Amerika Serikat

Peringati Hari Internasional Al-Quds, Ribuan Demonstran Akan Datangi Kedubes Amerika Serikat

Ribuan orang menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Al-Quds Internasional di Jakarta, Jumat 10 Juli tahun lalu. (foto: istimewa)
Ribuan orang menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Al-Quds Internasional di Jakarta, Jumat 10 Juli tahun lalu. (foto: istimewa)

JAKARTA – Ribuan orang kembali akan memenuhi jalan-jalan di pusat kota Jakarta dalam demonstrasi Hari Internasional Al-Quds pada Jumat (1/7/2016), untuk mendukung pembebasan Palestina dari pendudukan dan penindasan negara rasis ilegal Israel.

Mujtahid dari Voice of Palestine menyatakan bahwa saat perhatian dunia banyak teralihkan oleh persoalan lain di Timur Tengah seperti kasus di Suriah, rezim Zionis Israel terus menjalankan kebijakan ilegal pendudukannya di Palestina.

“Di Tepi Barat dan Yerusalem, rezim Zionis Israel terus membangun pemukiman ilegal, merampas tanah orang Palestina, menghancurkan rumah-rumah mereka, dan membatasi akses mereka dari kebutuhan sehari-hari seperti air bersih dan layanan kesehatan. Ini memprihatinkan karena ternyata penjajahan masih ada di dunia” ujar Mujtahid, Kamis (30/6/2016).

Ia mengatakan saat ini Jalur Gaza tetap masih dalam blokade ilegal oleh rezim Zionis Israel di satu sisi dan junta militer Mesir di sisi lain. Blokade tersebut memperburuk kondisi Jalur Gaza pasca agresi Israel. Mengutip data dari United Nations Relief and Works Agency for Palestinian Refugees in the Near East (UNRWA), Mujtahid menyebutkan angka pengangguran di Jalur Gaza mencapai 60% dan merupakan terparah di dunia. Bahkan menurut data itu, sekitar 80% penduduk bergantung kepada bantuan luar untuk bertahan hidup.

“Ironisnya, PBB dan apa yang disebut komunitas internasional tak bisa berbuat apa pun untuk menjamin terpenuhinya hak-hak asasi manusia bangsa Palestina. “Proses perdamaian” yang selama ini dibicarakan hanya berputar-putar pada proses. Lebih jauh “proses perdamaian” dengan “solusi dua negara” itu justru mengingkari hak-hak bangsa Palestina: hak untuk menentukan nasib sendiri, hak untuk pulang, dan hak untuk melawan,” lanjut Mujtahid.

Untuk diketahui, Hari Internasional Al-Quds sendiri yang jatuh pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan adalah hari ketika orang-orang yang mencintai keadilan dan perdamaian akan bersatu menentang Israel dan mendukung bangsa-bangsa tertindas di mana pun, terutama di Palestina.

“Hari Al-Quds menjadi hari bagi siapa pun pecinta keadilan, terlepas dari latar belakang agama dan politik,” tegasnya.

Demonstrasi ribuan massa tersebut dikatakan akan berlangsung di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Kedutaan AS dipilih menurut Mujtahid, karena AS terus mendukung Israel secara finansial, militer, dan politik.

“Sejak 1948, AS setidaknya telah menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk memblok 40 resolusi yang mengecam aksi ilegal rezim Zionis. Setiap harinya, Israel menerima US$ 8,5 juta bantuan militer dari AS. Karena itu, pusat demonstrasi nantinya di depan Kedubes AS,” pungkasnya.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular