Friday, March 29, 2024
HomeEkonomikaPemerintah Diminta Tinjau Ulang Bayar Kontrak Tambang Untuk Divestasi Freeport McMorant

Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Bayar Kontrak Tambang Untuk Divestasi Freeport McMorant

Wajah Penambangan PT Freeport di Papua. (Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA)

SURABAYA – Gerakan Nasionalisasi Energi dan Mineral (GNEM) menyambut baik pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tetap mempertahankan divestasi 51% atau tepatnya menambah 41,64% dari saham Indonesia saat ini sebesar 9,36% pada tambang Freeport di Timika Papua.

Koordinator Eksekutif GNEM Muslim Arbi hanya sangat menyayangkan rencana pemerintah menyelesaikan negosiasi kontrak tambang Freeport di bulan Juli ini harus membayar untuk memenuhi divestasi itu sekitar antara US$ 3 – US$ 4 milyar.

“Hanya sangat disayangkan jika tambang Freeport di Timika Papua yang milik negara dan bangsa Indonesia sendiri harus membayar sesuatu aturan yang jauh di atas wajar. Memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport hanya selama satu bulan sampai 31 Juli ini, haruslah ditinjau ulang,” kata Muslim kepada awak media, Kamis (12/7/2018)

Menurut aktivis yang juga Koordinator Eksekutif Gerakan Aliansi Laskar Anti Korupsi (GALAK) ini, mengejar penyelesaian perundingan untuk menambah saham 41,64% hingga menjadi 51% untuk divestasi, dianggap GNEM sangatlah mahal.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Komandan GNEM Binsar Effendi Hutabarat yang juga Ketua Umum eSPeKaPe (Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina) menyatakan dengan tegas agar proses penetapan harga saham sebaiknya melibatkan lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Jangan hanya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saja yang berwenang untuk menyelesaikan divestasi 51 persen tanpa melibatkan lembaga penegak hukum seperti KPK, agar penyelesaian prosesnya terbaca oleh publik secara transparan dan tidak terkesan manipulatif. Ingat, tambang Freeport di Timika Papua itu milik negara dan bangsa Indonesia sendiri” pungkas Binsar Effendi yang juga Panglima Gerakan Spirit ’66 Bangkit (GS66B).

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular