Thursday, April 25, 2024
HomeSosial BudayaPeduli Budaya Nusantara, Komunitas PERJAKA DP Wisata Sosial Budaya Ke Baduy Banten

Peduli Budaya Nusantara, Komunitas PERJAKA DP Wisata Sosial Budaya Ke Baduy Banten

Komunitas PERJAKA DP (PERsaudaraan JAlan KAki Dana Pensiun) menggelar acara “Wisata Budaya Dan Sosial ke Baduy Luar dan Baduy Dalam”, 29-30 Juni 2019 lalu.

BANTEN – Sebagai wujud penghormatan terhadap kekayaan budaya bangsa dan peduli sosial, komunitas PERJAKA DP (PERsaudaraan JAlan KAki Dana Pensiun) menggelar acara “Wisata Budaya Dan Sosial ke Baduy Luar dan Baduy Dalam”, 29-30 Juni 2019 lalu.

Diikuti 48 peserta yang sekaligus pegiat dana pensiun di Indonesia, komunitas Perjaka DP menyusuri jalan kampung dan medan terjal di daerah Baduy Banten. Jalan kaki, memang olahraga yang paling sederhana namun memberi kesan yang luar biasa. Hebatnya, 17 anggota Perjaka DP yang dipimpin Ketua Perjaka DP, Satino, pun melanjutkan perjalanan menuju Baduy Dalam sebagai bakti budaya atas anugerah Sang Pencipta.

“Kami dari Perjaka DP sangat hormat pada budaya bangsa, termasuk masyarakat Baduy. Sambil berjalan kaki, kami pun berbakti sosial untuk daerah Baduy,” ujar Bambang Sri Mulyadi, anggota Perjaka DP kepada cakrawarta.com, Jumat (5/7/2019).

Dalam kesempatan ini Perjaka DP pun memberikan bantuan sosial berupa uang untuk renovasi jembatan di daerah Baduy Dalam yang diterima oleh Ayah Mursyid di Baduy Dalam.

Melalui wisata budaya dan wisata sosial, Komunitas Perjaka DP olahraga jakan kaki dari Cibolegar menuju Baduy luar dan Baduy Dalam, lalu berbakti sosial sambil menikmati Budaya Baduy seperti kecapi. Tak lupa pula menikmati keindahan alam daerah Baduy yang luar biasa. Indahnya kebersamaan Perjaka DP kali ini pun kian terasa setelah menyantap makanan ikan asin, tahu, tempe, petai, dan sayur asam, sayur lodeh. Nikmatnya sama sekali tidak kalah dengan makanan kota.

Sebagai komunitas informal, PERJAKA DP terus melakukan aktivitas olah raga jalan kaki sambil mengkampanyekan arti penting dana pensiun. Apalagi bagi kaum milenial yang lebih gandrung pada gaya hidup, setidaknya kesadaran untuk merencanakan masa pensiun harus mulai ditumbuhkan.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular