SUMENEP – Bicara Madura seolah hanya teringat hamparan tanah gersang nan tandus. Tetapi itu dulu. Kini, putra-putra terbaik Madura mulai mengoptimalkan potensi yang ada di wilayahnya. Tak menyangka bahwa ada kepingan surgawi di Madura. Salah satunya adalah pesona Pantai Sembilan di Pulau Giligenting, sebelah tenggara Madura. Pesona keindahan pasir putih yang cantik, keramahan penduduknya serta fasilitas pendukung yang sejak 2017 telah diusahakan pengelola setempat layak membuatnya menjadi kepingan surga di dunia.
Sutlan namanya, Kepala Desa Bringsang dimana Pantai Sembilan berada. Ia adalah salah satu sosok yang begitu antusias dan berpeluh untuk membuat Pantai Sembilan di wilayah kepemimpinannya dikenal. Tidak hanya di tingkat nasional namun juga internasional.
“Sejak dibenahi dan fasilitas dilengkapi. Pengunjung yang datang begitu luar biasa. Baik dari Jakarta maupun turis asing. Itu karena kami mulai aktif di media sosial mulai instagram, youtube hingga Tiktok,” ujar Sutlan kepada cakrawarta.com saat tim mengunjungi Pantai Sembilan beberapa waktu lalu.
Keindahan Pantai Sembilan memang luar biasa dan membuat perekonomian setempat naik tajam. tetapi semua seolah berlalu sejak wabah pandemi Covid-19 melanda. Kunjungan menurun drastis. Sutlan menyatakan terpaksa merumahkan beberapa orang yang terlibat membantunya selama ini.
Karena itu, selaku pengelola sekaligus Kepala Desa dirinya berharap pemerintah bisa memberikan solusi. Apalagi di era new normal ini beberapa destinasi wisata sudah mulai dibuka. Ia berharap pemerintah juga mulai “menormalkan” kembali arus masuk turis asal luar Madura demi kebangkitan pariwisata dan ekonomi di desanya.
“Yah mungkin tetap dibuka dengan penerapan protokol kesehatan ketat. InsyaAllah kami sudah siapkan semua. Apalagi ada ASPRIM yang menjadi mitra bestari kami dalam berkomunikasi guna menemukan solusi terbaik khususnya di era pandemi. Seperti sekarang ini ada Kopdar ASPRIM, saya berharap ada informasi ke publik bahwa pengelola Pantai Sembilan siap dengan penerapan protokol kesehatan. InsyaAllah kami sudah sangat siap!” tegas Sutlan meyakinkan.
Memang benar, keindahan surgawi Pantai Sembilan yang begitu mempesona sangat disayangkan jika tak dapat kita nikmati. Di tengah pandemi Covid-19 tentu publik butuh pariwisata, tetapi dengan adaptasi kebiasaan baru berupa protokol kesehatan ketat.
Sementara itu, Ahmad Vicky selaku Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Madura (ASPRIM) menyatakan bahwa Kopdar terbatas organisasi yang dipimpinnya dalam rangka melihat kesiapan yang dimaksud.
“Ya kopdar ini selain untuk konsolidasi internal dimana peserta terbatas juga dalam rangka melihat kesiapan para pelaku pariwisata di Madura khususnya di Pantai Sembilan ini bagaimana. Ternyata mereka sudah sangat siap. 100% sangat siap. Kopdar kali ini kami pakai Bus dengan konsep terbaru adaptasi kebiasaan baru Coffe on The Bus mengunjungi destinasi wisata di 4 kabupaten di Madura dan alhamdulillah sudah siap semua dengan penerapan protokol kesehatan,” ujar pria murah senyum asal Sampang ini.
(bus/bti)