Friday, March 29, 2024
HomeSosial Budaya"Mohon Jangan Berkomentar Saja Pak JK," Kicau @NasutionMukri

"Mohon Jangan Berkomentar Saja Pak JK," Kicau @NasutionMukri

Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla Yang Dimuat Sejumlah Media Mengenai Insiden Pembakaran Masjid di Tolikara, Papua pada Jumat (17/7).
Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla Yang Dimuat Sejumlah Media Mengenai Insiden Pembakaran Masjid di Tolikara, Papua pada Jumat (17/7).

PAPUA – Pernyataan pemerintah ini dibantah oleh salah seorang muslim yang tinggal lama di Papua. Sebuah pernyataan resmi datang dari Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) bahwa insiden pembakaran Masjid Baitul Muttaqin di Distrik Karubaga, Tolikara, Papua pada saat pelaksanaan Sholat Ied kemarin (17/7) dipicu oleh suara speaker masjid dibantah oleh seorang muslim yang tinggal di Papua.

Akun dengan nama @NasutionMukri tersebut membantah pernyataan JK itu. Menurutnya umat Islam di Papua sudah lama tidak memakai speaker karena larangan akan hal tersebut sudah lama.

“Mohon jgn berkomentar aja pak JK.Klo mslh speaker slm ini ummat Islam mematuhi itu, di Yahukimo jg larangan pake speker dihormati kok. Ini bukan mslh speker pak JK,” ujar @NasutionMukri di laman twitternya Jumat (17/7) kemarin.

Mukri Nasution menambahkan umat Islam di Papua mengakui dan menyadari bahwa jumlah mereka minoritas di Papua karenanya larangan untuk tidak memakai plang nama Masjid dan pengeras suara sudah dipatuhi sejak lama.

“Slama ini kami tak brsuara krn kami nyadar kami minoritas, nah ini sudah kterlaluan. Apa harus terus bungkam? Larangan berjualan hari minggu, kami hormati itu. Apa lagi yg kalian inginkan?” tegas Mukri Nasution dalam kicauan di laman twitter-nya.

Menurutnya, beragam aturan yang membatasi ruang gerak umat Islam di Papua tak pernah dilanggar seperti pelarangan kios atau toko umat Islam buka di hari Minggu dan jika ada yang membuka akan kena sanksi berupa denda selalu dipatuhi. Hanya dirinya tidak terima mengingat ini sudah mencakup pelarangan beribadah yang dijamin konstitusi negara.

“Denda jika ada yang buka toko di hari minggu, ummat islam mana yg gak patuhi, tp ini klen larang shalat? Dari SURAT LARANGAN IDUL FITRI yang dikeluarkan GIDI juga sudah jelas, mereka bukan mempermasalahkan SPEAKER. Tapi memang total mereka melarang ibadah Sholat Idul Fitri,” kicaunya.

Mukri juga menyayangkan atas sikap beberapa media besar nasional yang memelintir berita adanya “Pembakaran Masjid” menjadi “Masjid Terbakar”.

(bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular