Thursday, April 18, 2024
HomePendidikanMenristek: Program #MenyapaNegeriku Sesuai Nawacita

Menristek: Program #MenyapaNegeriku Sesuai Nawacita

Menteri Riset Teknologi dan Dikti, Muhammad Nasir Saat Memberikan Sambutan Dalam Acara Pelepasan Peserta Program #MenyapaNegeriku di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (30/11).
Menteri Riset Teknologi dan Dikti, Muhammad Nasir Saat Memberikan Sambutan Dalam Acara Pembekalan dan Pelepasan Peserta Program #MenyapaNegeriku di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (30/11).

 

 

JAKARTA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir menyambut positif besarnya animo publik terhadap Program #MenyapaNegeriku.Terbukti angka pendaftar program besutan Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) itu mencapai jumlah 47.523. Demikian disampaikan Nasir saat menghadiri acara Pembekalan dan Pelepasan peserta Program #MenyapaNegeriku di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (30/11).

 

“Saya mengapresiasi bahwa program ini mendapatkan antusiasme tinggi dari publik sehingga harus memendekkan waktu pendaftaran. Program ini penting agar anak Indonesia tahu bagaimana aslinya pendidikan di daerah 3T,” ujar Nasir saat memberikan sambutan.

 

Acara yang merupakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program SM-3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal) ini dinilai sesuai dengan visi-misi dalam Nawacita.

 

“Program #MenyapaNegeriku ini sesuai dengan semangat Nawacita yakni membangun Indonesia dari pinggiran,” imbuh mantan Rektor Universitas Diponegoro itu.

 

Sebagai bagian tak terpisahkan dari SM-3T maka diharapkan pasca program para peserta mampu merasakan ke-Indonesia-an, mengetahui kondisi real dunia pendidikan Indonesia dan memberitahukan kepada publik luas bagaimana program SM-3T telah memberikan dampak positif terhadap pembangunan bangsa khususnya sektor pendidikan.

 

“Respon pemerintah daerah terhadap program kita sangat positif. Hal ini terbukti dari permintaan mereka kepada Kemenristek Dikti agar peserta SM-3T bisa ditambah tiap tahunnya,” papar Nasir.

 

Nasir menjelaskan, untuk mewujudkan permintaan pemerintah daerah tersebut dirinya mengakui bahwa kementerian yang dipimpinnya mengalami kesulitan di sektor anggaran. Oleh karena itu, dirinya akan mengajukan penambahan anggaran pada APBN Perubahan mendatang. SM-3T diharapkan menjadi akselerator sektor pendidikan sehingga bisa terdistribusi dengan baik ke depannya.

 

“Kesulitan kami adalah di anggaran. Jadi kami upayakan menambah anggaran tidak hanya melalui APBN Perubahan melainkan juga kerjasama dengan foundation luar dan Kementerian seperti Kemensos, Kemendagri dan Kemenhan,” pungkasnya.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular